Mohon tunggu...
Diana dip
Diana dip Mohon Tunggu... Diplomat - Sampoerna University

Hello, hope you like what i published.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sudah Pernah Lihat Fenomena "Sun Dogs"?

3 September 2017   13:56 Diperbarui: 4 September 2017   16:52 9322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena alam banyak terjadi di dunia, baik yang berbahaya maupun tidak berbahaya bagi manusia. Fenomena merupakan hal luar biasa yang tampak mustahil dalam pandangan manusia yang tidak terduga dapat terjadi, salah satunya yaitu Sun Dogs. Sesuatu yang ada di pikiran kita saat mendengar kata Sun Dogs adalah mengenai anjing matahari. Bisa jadi ada yang berpikir Sun Dogs adalah seekor anjing yang berdiri di matahari atau mungkin matahari yang berbentuk seperti kepala anjing.

Namun semua itu tidak benar. Fenomena Sun Dogs atau Parhelion merupakan sebuah fenomena di mana kita melihat adanya tambahan cahaya di kedua sisi matahari. Terkadang beberapa orang mengira cahaya ini adalah matahari tambahan dan suatu pertanda bahwa bumi akan runtuh. Tentu saja tidak, Sun Dogs dapat dijelaskan secara ilmiah dan masuk akal.

Pembentukan Sun Dogs berawal dari cahaya matahari bersinar menembus kumpulan lempeng es kristal heksagonal yang tersusun secara horizontal di langit yang mengakibatkan cahaya itu dibelokkan dengan sudut minimum 22 derajat. Proses ini dapat disamakan dengan proses terbentuknya pelangi karena cahaya matahari yang menyinari tetesan air di angkasa. Namun, ketika matahari berada pada posisi yang lebih rendah daripada horizon, ia akan lebih mudah terlihat.

Sun Dogs adalah fenomena optis yang menampakkan titik-titik terang di langit, seringkali pada cincin halo di sekeliling matahari. Jika dilihat dari gambarnya, cahaya tambahan di sisi matahari itu tampak seperti anjing yang duduk di samping tuannya, sang matahari. Umumnya ia berwarna merah ketika berada pada jarak terdekat matahari. Semakin jauh dekan matahari, warnanya akan mengarah ke biru. Fenomena Sun Dogs pernah terjadi di beberapa negara, di mana saja dan kapan saja. Salah satunya telah terjadi di Alexandria, Minnesota pada tahun 2007 yang bisa kita tonton di YouTube.


gambar: www.ursa.fi
gambar: www.ursa.fi
Fenomena ini terjadi pada kondisi atmosferik yang sangat langka. Sangatlah beruntung bagi siapa yang dapat melihatnya secara langsung. Lalu, apa yang dimaksud dengan Parhelic Circle? Parhelic Circle adalah garis putih yang melengkung menembus matahari. Walaupun seringkali terlihat sepotong, terkadang garis ini bisa membentuk lingkaran sempurna di langit.

Parhelic Circle juga terbentuk karena cahaya matahari yang dibelokkan oleh kristal heksagonal. Namun untuk Sun Dogs harus memiliki kristal heksagonal yang horizontal, sedangkan Parhelic Circle harus berada pada posisi vertikal atau hamper vertikal. Terkadang fenomena Sun Dogs bisa terlihat tanpa Parhelic Circle, tetapi juga dapat terlihat bersamanya. Jika Sun Dogs dan Parhelic Circle digabung, akan membentuk sebuah orkestra bisu di langit.

Memang benar bahwa Sun Dogs merupakan fenomena alam yang tidak berbahaya bagi manusia. Tidak seperti gerhana matahari, kita bisa melihat Sun Dogs dengan mata telanjang tanpa menggunakan kacamata khusus. Sun Dogs biasanya dijadikan hiburan bagi yang melihat dan koleksi gambar untuk para fotografer. 

Siapa pun yang dapat melihatnya di langit secara langsung merupakan orang yang sangat beruntung. Walaupun Sun Dogs dapat terjadi di mana saja, fenomena ini sangat sulit untuk dijumpai. Apalagi jika Sun Dogs diiringi dengan Parhelic Circle yang dapat menambah keindahan fenomena langka tersebut. Setelah mengetahui proses terbentuk Sun Dogs secara ilmiah, tidak ada pikiran negatif atau kekhawatiran lagi akan runtuhnya bumi dan bentuknya seperti apa. Semua itu dapat terjadi karena takdir Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, kita harus bersyukur akan semua nikmat-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun