Mohon tunggu...
Diana Arnita
Diana Arnita Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Akuntansi

Syukuri Jalani Nikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Meradang

9 Juni 2020   18:48 Diperbarui: 9 Juni 2020   18:44 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

senja tak lagi sebahagia dulu
meradang dengan goresan luka sendu
senja kini tak lagi secerah dulu
candikala berubah menjadi mendung pilu
mengapa?
mengapa senja kini tak lagi sehangat dulu?
suara adzan menggema di langit biru
candikala menghias cakrawala tanpa ragu
tapi kini, semua itu hilang
seiring menghilangnya segala keramahtamahan
orang-orang sibuk dengan hidupnya
anak kecil sibuk dengan gawainya
orang tua sibuk dengan pekerjaannya
para pemimpin sibuk dengan kekuasaannya
ya semua sudah berubah
mungkin senja akan meradang sepanjang masa
jika keadaan tak bisa berubah
hanya kesadaran dari masing-masing insan
yang bisa mengubah senja menjadi bahagia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun