Desa Toyomarto, -- Empat mahasiswa Universitas Malang (UM) melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berjudul "Pemberdayaan Kelompok Tani di Desa Toyomarto" dengan fokus pada pembuatan pupuk organik dari sampah yang dihasilkan di kawasan wisata Sumberawan. Kegiatan ini dimulai pada awal bulan November dan akan berlangsung hingga awal Januari, sebagai bagian dari mata kuliah Kewarganegaraan yang diajarkan oleh Dr. Cicky Arinta, S.Pd., M.Pd.
Dengan menggunakan metode pembelajaran citizen, mahasiswa ini berusaha untuk lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat sekitar. Mereka menyadari bahwa sampah yang dihasilkan dari tempat wisata tidak hanya menjadi masalah, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertanian lokal. Melalui kolaborasi dengan masyarakat, pengelola wisata, dan pemilik warung, mahasiswa mulai mengerjakan proyek pengabdian ini dengan semangat.
"Kami ingin menunjukkan bahwa sampah bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat. Dengan mengolah sampah menjadi pupuk organik, kami berharap dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian di Desa Toyomarto," ungkap salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini.
Selain pembuatan pupuk organik, mahasiswa juga mengajarkan masyarakat setempat untuk memanfaatkan ampas kopi sebagai aksesoris tatakan gelas. Prosesnya melibatkan pengeringan ampas kopi, pembentukan dalam cetakan, dan pemadatan dengan resin. Inovasi ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi ampas kopi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Kegiatan pengabdian ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Toyomarto. Mereka merasa terbantu dengan adanya pelatihan dan pengetahuan baru yang diberikan oleh mahasiswa. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa UM. Dengan ilmu yang mereka berikan, kami bisa mengolah sampah menjadi sesuatu yang berguna," kata salah satu anggota kelompok tani setempat.
Melalui pengabdian ini, mahasiswa tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah sampah, tetapi juga berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Dengan semangat dan dedikasi, keempat mahasiswa ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan sosial yang lebih baik. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam pengabdian masyarakat dan memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H