Mohon tunggu...
Diana Clarisa Alya Putri
Diana Clarisa Alya Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Diana Clarisa Alya Putri seorang mahasiswi Universitas Airlangga yang sedang menjalani pendidikan S1 di Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pada semester 2 ini saya menempuh mata kuliah Logika dan Pikiran Kritis di kelas D1.11

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upayakan Penurunan Stunting di Kelurahan Kebonsari Surabaya, Universitas Airlangga Bekerjasama Dengan Dinkes Surabaya Melalui KKN Kampung Emas 2.0

25 Desember 2023   10:05 Diperbarui: 25 Desember 2023   10:13 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stunting merupakan penyakit yang diderita oleh bayi dikarenakan konsumsi gizi yang kurang. Berdasarkan yang dilansir dalam Stunting.go.id tingkat stunting yang dialami oleh bayi di Surabaya tersisa 4,8 persen dan angka ini tergolong cukup rendah. Namun sudah semestinya tingkat stunting wajib untuk diupayakan agar menjadi 0 stunting di Surabaya. 

Maka dari itu Pemerintah Kota Surabaya, Dinas Kesehatan, dan Universitas Airlangga bersinergi untuk menciptakan lokasi Surabaya menjadi zero stunting, dengan melakukan kegiatan Belajar Bersama Komunitas di setiap kelurahan. 

Setelah sukses menyelenggarakan KKN Tematik Kampung Emas tahun 2022 dengan tema "Penguatan Lima Pilar dalam Percepatan Penurunan Stunting" di 144 kelurahan Kota Surabaya, Universitas Airlangga bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur kini mengadakan kegiatan BBK Tematik Kampung Emas. 

Kegiatan ini berfokus pada tema "Kampung Emas Madani: Intervensi Hulu dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kota Surabaya". Inisiatif ini merupakan kontribusi nyata Perguruan Tinggi untuk mendukung program prioritas nasional dalam menurunkan prevalensi balita stunting di Indonesia.

Kelurahan Kebonsari juga menjadi salah satu kelurahan yang ada di Surabaya yang juga memiliki 7 balita stunting berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Kebonsari pada Bulan September 2023. Untuk menghindari hal tersebut semakin bertambah banyak, diperlukan pengawasan khusus baik bagi Ibu Hamil ataupun Catin (Calon Pengantin) untuk mendapatkan edukasi bagaimana cara yang tepat untuk menghindari resiko memiliki anak terkena stunting. 

Melalui program KKN Tematik Kampung Emas 2.0 memiliki 3 macam program yang digunakan sebagai media untuk memberikan edukasi kepada Ibu Hamil dan Catin di Kebonsari yang diperkenalkan oleh mahasiswa Universitas Airlangga. 

Pertama, Laduni. Laduni atau Layanan Terpadu Pranikah merupakan kegiatan untuk membantu puskesmas dalam melakukan distribusi MMN bagi Catin dan Ibu Hamil yang belum pernah mendapatkan Suplemen MMN dan memonitoring kepatuhan konsumsi MMN. Di Kelurahan Kebonsari, puskesmas terjun langsung untuk membagikan pil MMN kepada Catin dan Ibu hamil untuk mendapatkan nutrisi penuh, dan juga para Ibu hamil dan Catin senantiasa didampingi oleh Kader Surabaya Hebat.

Kedua, SBCC-BESTIEZ. SBCC-BESTIEZ atau disebut sebagai (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi) merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku ibu hamil dan balita dalam praktik makan, manajemen  kesehatan mental dan juga peran TPK sebagai edukator dan konselor kesehatan. Untuk mendukung kegiatan tersebut, mahasiswa Universitas Airlangga telah melaksanakan acara edukasi yang bekerja sama dengan puskesmas dan dihadiri oleh Ibu Hamil dan Catin. Para peserta antusias mengikuti acara dikarenakan terdapat pre test dan post test untuk mengukur tingkat edukasi yang telah diterima. 

Ketiga, Pangan Beriman. Pangan Beriman merupakan singkatan dari Formulasi Pangan Lokal Seimbang, Beragam, berbasis hewani. Tujuan dari kegiatan ini merupakan mengembangkan formula makanan berbasi pangan hewani untuk meningkatkan asupan protein bagi ibu hamil, catin, dan remaja putri untuk mendukung program DAHSAT (Dapur Sehat). Peserta KKN di Kebonsari melakukan survey pasar di Pasar Pagesangan untuk mengetahui bahan makanan pokok yang kaya akan protein, yakni ditemukan terdapat lele, mujair, dan telur. Kelompok KKN di Kebonsari memilih lele sebagai menu dari formula pangan beriman dan menjadikan Nugget Lele yang enak, gurih, bergizi dan kaya akan protein. 

Dari kegiatan KKN ini akan bermanfaat bagi penduduk Kebonsari dikarenakan dapat memberikan edukasi secara langsung kepada masyarakat. Selain itu, adanya KKN Kampung Emas 2.0 ini juga dapat memberikan evaluasi lebih lanjut kepada Dinas Kesehatan Surabaya untuk melanjutkan langkah kedepannya terkait bagaimana menangani stunting di masa yang akan datang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun