Mohon tunggu...
Diana Lieur
Diana Lieur Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma orang biasa

No matter what we breed; "We still are made of greed"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Hubungan Itu Butuh Kepercayaan, Bukan "Password" Facebook

14 Oktober 2016   16:15 Diperbarui: 14 Oktober 2016   21:43 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.thfire.com/lifestyle/now-facebook-is-behind-divorce-14024

Menjalin asmara di zaman teknologi serbacanggih seperti ini memang sangat menarik, terlebih bagi kawula muda yang tengah asik mewarnai kisah kasihnya. Mereka berlomba-lomba memamerkan kemesraan kepada orang banyak di media sosial. Contohnya posting-an dalam bentuk tulisan kasih sayang, foto ataupun rekaman video bersama. Para pasangan ini mencoba untuk menjadi pasangan paling romantis nomor satu tingkat dewa. Aku juga mengakui memang asik rasanya memamerkan rasa kasih sayang di media sosial, tapi sepertinya tak cukup hanya dengan menunjukkan rasa sayang kita kepada pasangan melalui media sosial saja. 

Semakin banyaknya cara untuk memamerkan kisah asmara dan berkomunikasi dengan pasangan di media sosial pun bukan berarti akan semakin memperlancar hubungan tanpa adanya masalah apa pun karena tak jarang beberapa orang akan merasa cemburu dan curiga hanya karena aktivitas pasangannya di media sosial seperti Facebook dan medsos lainnya. Jadi untuk menghindari rasa kecemburuan dan curiga yang berlebihan biasanya seseorang akan meminta password Facebook pasangannya untuk memantau aktivitas privasi dari si pasangan. Di sisi lain juga suatu hubungan bisa terasa hambar tak berarti layaknya memiliki status hubungan namun tak memiliki kejelasan dalam tujuan hubungan tersebut. Hal itu terjadi karena hilangnya bentuk kepercayaan terhadap pasangan, yang dipikirkan hanyalah rasa cemburu dan curiga yang berlebihan dengan melakukan beberapa cara seperti ini menyangkut media sosial milik pasangannya

Melarang si pasangan untuk banyak melakukan aktivitas di media sosial

Hal seperti ini banyak terjadi di kalangan remaja yang masih memiliki tingkat emosi tinggi. Maksud dari larangan ini pun adalah untuk menghindari timbulnya ketidaksetiaan terhadap pasangan alias selingkuh, waduh. Biasanya seseorang akan membatasi pasangannya dengan cara melihat aktivitas si pasangan sesering mungkin di media sosial, kemudian apabila si pasangan ini terlalu sering melakukan aktivitas di media sosial maka teguran akan diberikan, malah tak jarang keributan kecil-kecilan sampai meledak-ledak terjadi hanya karena hal seperti ini. Kalaupun alasannya bukan karena selingkuh, biasanya alasannya adalah si cewek atau cowok lebih sering online dibanding membalas pesan dari pacarnya.

Menghapus beberapa teman dari akun si pasangan

Merasa takut hal yang tidak diinginkan terjadi, dengan berbekal password Facebook atau media sosial lainnya yang diberikan oleh pasangannya, seseorang bisa melakukan hal yang sedikit aneh seperti menghapus beberapa teman pasangannya dari status pertemanan. Misalnya karena takut ceweknya selingkuh atau mengirim pesan yang tidak-tidak dengan orang lain, tak menutup kemungkinan bagi si cowok ini untuk menghapus beberapa teman laki-laki (biasanya yang ganteng-ganteng) dari akun media sosial milik ceweknya. Aku pun pernah mengalami di delcont oleh teman laki-lakiku, tapi beberapa hari kemudian temanku ini invite PIN-ku kembali sambil membuat status kalau hubungannya telah kandas dan yang menghapus kontak-kontak di BBM miliknya adalah mantan pacarnya wkwkkk.

Menginterogasi teman (lawan jenis) si pasangan di media sosial

Mengetahui password Facebook atau media sosial lainnya dari pasangan tujuannya adalah agar bisa melihat aktivitas yang tak terlihat atau privasi dari akun si pasangan. Di dalam beberapa media sosial pasti memiliki pesan komunikasi yang bersifat privasi seperti direct message pada Instagram dan Twitter atau chatting (obrolan) pada Facebook. Karena memiliki tingkat kepo alias keingintahuan yang tinggi, seseorang bisa saja membuka-buka pesan atau obrolan privasi pasangannya. Padahal, isinya belum tentu mengarah kepada perselingkuhan. Bisa saja isi obrolannya hanya candaan dengan teman lawan jenisnya. Tapi hal tersebut kadang suka disalahartikan sehingga mengarah kepada interogasi teman dari si pasangan dengan cara mengrim pesan yang tidak-tidak, seperti meminta agar tak mengganggu pasangannya atau menggoda sambil memberi tahu kalau yang mengirim pesan ini adalah pacar dari temannya, wow serem.

Bagaimanapun sebuah hubungan itu, sebenarnya setiap pasangan pasti memiliki privasinya masing-masing yang tak perlu diketahui karena ada saatnya saling terbuka dan saling merahasiakan. Mengetahui password media sosial dari pasangan pun boleh-boleh saja asal masih pada batasannya sehingga tak menimbulkan permasalahan baru hanya karena kesalahpahaman. Toh isi pesan privasi itu tak selalu menjurus kepada perselingkuhan saling menggoda, bisa saja isinya tentang ngomongin orang dengan teman lawan jenis alias bergosip, atau bisa juga tentang masalah pekerjaan yang tak perlu diketahui banyak orang. Jadi apakah penting mengetahui password Facebook pasangan? Yang bisa menjawab adalah kalian sendiri karena yang terpenting adalah saling percaya dan menghormati privasi pasang masing-masing.

 

Tangerang, 14 Oktober

Diana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun