Dengan keadaan yang terdesak membutuhkan sebuah pekerjaan, maka tanpa tunggu waktu lama lagi akhirnya Pak Pate mengirim pesan untuk meminta pekerjaan kepada ketiga temannya tersebut.Â
Hasil yang didapatkan dari pesan tersebut sepertinya cukup membuat pembaca kaget, termasuk saya. Yakni, 2 orang temannya hanya membaca pesannya saja tanpa membalas, kemudian 1 orang temannya lagi melakukan unfriend kepada Pak Pete.Â
Membaca ceritanya tersebut, akhirnya membuat saya memikirkan tentang seberapa besarkah harga sebuah lowongan kerja jika dibandingkan dengan hubungan pertemanan?Â
Sontak saya kembali memikirkan pesan yang pernah saya kirimkan kepada salah satu teman lama saya dan berakhir pada pesan "Ok, kabarin gw ya kalo ada info lowker."Â
Hubungan saya dengan teman saya memang tidak rusak seperti pada cerita Pak Peter Febian, tapi mungkin cara pandang teman lama saya terhadap saya akan berubah menjadiÂ
"Dasar, mendekat jika ada maunya saja!!!"
Belum selesai sampai disitu saja cerita Pak Peter Febian ini. Yakni tentang kabar terakhir dari 3 temannya tersebut ternyata telah memiliki grup bisnis yang berjalan bagus dan membuka banyak perusahaan dimana-mana, Wow.Â
Membandingkan harga sebuah pertemanan dengan sebuah lowongan pekerjaan memang bukanlah hal yang mudah, namun tidak juga rumit. Karena dari cerita Pak Pete ini akhirnya saya paham bahwa mahalnya harga sebuah pertemanan yang rusak, belum tentu bisa dibayar dengan suatu hal yang pasti. Melainkan sebuah lowongan pekerjaan, dapat dipahami berdasarkan atas izin Tuhan.Â
Jika Tuhan memperkenankan seseorang memiliki rezekinya dalam sebuah pekerjaan misalnya, dengan atau tanpa campur tangan seorang teman pun, pekerjaan itu akan tetap menjadi miliknya. Juga hal itu berlaku untuk sebaliknya.Â
Dan jika saja saya tahu bahwa rezeki pekerjaan saya saat ini ternyata bukan dari hasil saya menebalkan wajah untuk meminta sebuah lowker pada teman lama saya saat itu. Tentu ingin rasanya saya mengulang waktu untuk tidak melakukan hal yang mungkin dianggap tidak tahu malu oleh teman lama saya yang sudah setahun lebih lost contact itu.
Tidak ada yang salah dari mencoba mencari informasi lowongan kerja pada seorang teman, toh itu wajar dan sering dilakukan oleh orang banyak. Namun dari cerita singkat Pak Peter Febian ini saya belajar bahwa dalam mencari sebuah pekerjaan, tak ada salahnya juga kita menimbang dengan bijak bagaimana keadaan pertemanan tersebut jika dibandingkan dengan sekadar lowongan kerja. Salam.