Malam ini aku tak ingin ada hujan saja. Karena hujan hanya membuat ini semakin sulit, rintikannya seperti menusukku pada titik yang tak jelas letak persisnya.
Bagai berdiri di ujung puncak rapuh yang siap menjatuhkanku. Kini, sering kututup setengah wajahku karena malu. Aku sendiri pun bingung, sebenarnya, dari mana hitam ini pernah kuawali?
Lama sudah kutinggalkan siapa diri ini saat dulu, namun itu tak benar-benar tertinggal di waktu itu. Sebagian tertanam di batin, mengikuti waktu yang tak pernah berjalan mundur. Kemudian, terbayang rapih dalam ingatan ini.
Dan kau harus tahu malam ini juga. Bahwa orang jahatpun bisa takut, dan panik. Bagaimana jika karmanya datang di waktu yang salah ?
Ketika hati yang tersakiti telah terdengar doanya. Mungkin benar, bahwa karma tak pernah datang di waktu yang salah. Ia hanya dirasa baik bagi yang baik, pun salah bagi yang salah.
Kini, tinggallah aku yang duduk termenung sambil berharap "Semoga karma dapat ditunda dengan kata maaf".
21 Oktober 2018
Diana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H