Apa yang diharapkan, dituju, ditargetkan bisa saja sama, namun proses yang dilalui tidak selalu harus sama, sebab semua orang telah memiliki panggungnya sendiri. Mana mungkin harus memaksakan seseorang untuk bermain di panggung yang tidak cocok untuknya? Bukankah lebih baik bermain di panggung yang sesuai, dengan catatan tidak merugikan atau menyakiti pihak lain?Â
Apalagi sampai memotong kepala hewan seenaknya, percaya deh kalau hewan juga ingin memberikan manfaat baik lho. Bahkan ada kutipan indah dari Dalai Lama seperti ini "Jika tidak bisa menolong mereka, setidaknya jangan menyakiti mereka."
Saya sebagai mahasiswa alay pun memiliki harapan dan usaha yang setidaknya sedikit saja negara ini mampu merasakan kehadiran saya, mungkin belum saat ini, tapi esok, atau lusa, atau nanti saya mampu menjadi orang yang bermanfaat, persis seperti doa orang tua ketika anaknya lahir ke dunia yakni "Semoga sang anak bisa berbakti bagi bangsa dan negara, Amin". Jadi, dengan berbagai alasan saya pasti akan menolak apabila dikatakan apatis hanya karena saya bukan seorang aktivis. Salam.
Tangerang, 11 April 2018
Diana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H