Mohon tunggu...
Diana Lieur
Diana Lieur Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma orang biasa

No matter what we breed; "We still are made of greed"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Ini Nih Repotnya Kalau Nawarin Dagangan ke Orang-orang Terdekat Kita

5 Desember 2016   11:49 Diperbarui: 28 Agustus 2017   13:20 3144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: shutterstock

Zaman sekarang memang banyak sekali anak muda yang tengah menggeluti kegiatan berdagang, mulai dari memasarkan barang buatan sendiri ataupun orang lain. Timbulnya minat para anak muda untuk berdagang bukan hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau sekedar membantu beban orang tua saja, melainkan dengan melihat betapa mudahnya kita bisa memasarkan barang dagangan dan meraih keuntungan yang lumayan atau bahkan lebih.

Ya, sudah bisa ditebak bahwa kemajuan informasi dan teknologi lah yang sangat berpengaruh pada kegiatan berdagang saat ini. Berbeda dengan zaman di mana belum mengenal internet atau media elektronik lainnya, seseorang harus menawarkan barang dagangannya secara lisan saja kepada para calon pembeli. Nah kalau sekarang kan ada online shop atau disingkat olshop sedang marak menghiasi media sosial dimana penjual akan menawarkan segala jenis barang dagangannya kepada orang banyak walaupun tak dikenal (orang lain). Cara seperti itu selain mempermudah para penjual untuk menawarkan barang dagangannya juga bisa mempermudah para calon pembeli untuk mencari barang yang akan dibeli tanpa harus pergi ke sebuah toko.

Walaupun kita bisa dengan bebas menawarkan barang dagangan kepada orang banyak yang tak kita kenal bukan berarti menawarkan barang dagangan kepada teman sudah jarang dilakukan, malah makin menjadi jadi lho di mana seorang teman akan memberikan usulan atau testimoni terhadap suatu barang yang dijual agar bisa menarik perhatian kepada orang lain untuk membeli barang tersebut. Selain itu menawarkan barang dagangan kepada teman secara langsung memang masih menjadi salah satu cara yang banyak dilakukan, terlebih bagi mereka para anak muda yang baru belajar berdagang. 

Bagi mereka menawarkan dagangan kepada teman selain tak canggung menjelaskan kelebihan barang yang dijual, tempat juga menjadi alasannya karena biasanya mereka akan menawarkan ketika sedang sekolah, kuliah ataupun kumpul di tempat makan. Tapi ternyata menawarkan dagangan kepada teman sendiri juga harus berhati-hati lho, ulasan di sini memang cenderung kepada pendapat Jack Ma seorang CEO e-commerce Alibaba.com yang mana menyarankan untuk tak menjual barang dagangan kepada saudara atau teman sendiri. Pendapat dari Jack Ma memang ada benarnya jika melihat pengalaman ku berdagang atau melihat temanku yang sedang berdagang di sekolah atau tempat berkumpul lainnya bersama teman-teman. Ya walau tak semua teman akan menjebak usaha berdagang kita tapi pasti ada beberapa teman yang istilahnya ngeselin dan akan mempermasalahkan hal-hal seperti ini ketika kita berdagang:

  1. Harga
    Dalam berdagang harga kerap kali menjadi permasalahan, tapi bagaimana jika yang mempermasalahkannya adalah teman kita sendiri? Wah sungguh terlalu. Ketika duduk di bangku SMA aku pernah mencoba berdagang di sekolah, barang dagangan yang ku jual bukan buatanku sendiri alias menjual produk orang lain. Saat itu aku menjual keripik tradisional yang tengah melejit namanya karena rasa bumbu yang enak dengan tingkatan level tertentu, tapi barangnya memang masih susah dijumpai di toko-toko terdekat.

    Merasa memiliki peluang bisnis ala kadarnya karena ada tetangga yang turut menjual keripik tersebut entah dia tangan ke berapa dari pabrik kripik itu, aku pun langsung mencoba menawarkan kepada teman-temanku di sekolah. Ternyata banyak juga yang pesan dimulai dari teman satu kelas, berbeda kelas dan kakak kelas (saat itu aku masih jadi adik kelas) , namun seperti yang ku jelaskan bahwa ada saja teman yang iseng cenderung ngeselin.

    "Itu kan harga aslinya palingan cuma sekian," begitu celetuknya ketika aku sedang promosi. Aku tau temanku ini tak ada niat buruk ketika menjelaskan harga aslinya, tapi mana mungkin aku jual dengan harga asli lho aku kan sedang berdagang bukan sedang melakukan bakti sosial tanpa upah. Dari harga asli itulah dia menabak-nebak keuntungan tak seberapa yang ku dapat yang kemudian membuyarkan perhatian dan malah fokus membahas harga, heem dalam hatiku kenapa gak beli aja sanah di kota asal ini keripik. Membahas harga asli suatu barang memang kerap kali menjadi permasalahan ketika posisi kita hanyalah pedagang dari tangan ke tangan yang padahal untungnya tak seberapa.

  2. Kualitas
    Kalau membahas kualitas kebanyakan menyangkut tentang fashion atau barang yang berupa pakaian. Nah selain mempermasalahkan harga, beberapa orang juga sering mempermasalahkan kualitas bahan. Beberapa orang akan membanding-bandingkan kualitas bahan dari dagangan temannya dengan toko atau temannya yang lain yang berdagang juga. "Kok hijab yang dijual si B bahannya lebih halus ya, padahal harganya sama?" begitu kira-kira celetukan perbandingan yang dilontarkan oleh seorang teman, di mana secara tak langsung itu sungguh menjatuhkan barang dagangan yang tengah ditawarkan. Memang hal tersebut wajar dikatakan oleh seseorang karena calon pembeli pasti ingin kualitas terbaik dengan harga sesuai, tapi rasanya tidak layak apabila orang tersebut benar-benar niat dari awal hanya mengacak-ngacak usaha temannya saja, kalaupun tak ada niat buruk seperti itu tapi kata-kata yang dia ucapkan pasti akan berpengaruh terhadap minat beli teman-teman lain yang mendengarnya.

  3. Diskon
    Memberikan harga beda atau diskon tak melulu diberikan kepada seorang langganan, karena ketika menawarkan dagangan kepada teman sendiri, mereka kerap kali bilang begini, "Kasih diskon dong, kalau harga teman mah beda kali." Waduh padahal dia belum pernah beli dagangan tersebut sebelumnya. Kadang kita sebagai pedagang sering terjebak dengan teman sendiri yang meminta diskon, padahal keuntungan yang didapat pun tak seberapa walau harganya tidak didiskon, nah apalagi kalau didiskon, waduuuh. Pasti akan ada perasaan bingung tak enak ketika menemukan teman yang meminta diskon terhadap barang dagangan kita, jika tak diberi diskon mungkin akan berpengaruh terhadap minat beli teman kita dan jika diberi diskon kemungkinan Si Teman yang mendapatkan diskon akan bercerita kepada teman lain yang hendak membeli barang dagangan kita. Hemmm awalnya hanya satu orang yang minta diskon eh jadi semuanya deh meminta diskon.

Tak banyak temanku yang tahu kalau aku adalah anak seorang pedagang, karena saat ini aku jarang menawarkan kepada mereka dan berpikir ada benarnya juga pendapat dari Jack Ma bahwa seorang teman lebih suka merasa dirugikan oleh orang lain daripada temannya sendiri, ya walaupun ketika berdagang harga dan kualitas yang kita jual memang sudah sangat sesuai tanpa tipu-tipu. Dan hal yang kadang aku tak suka adalah ketika seseorang teman langsung meminta harga rendah ketika menawar dengan bicara seperti ini "Harga temen mah dikasih murah kali, masa sama aja sih," duuuh rasanya aku ingin balas dengan "Jadi hanya segitu harga pertemanan kita?" Nah menawarkan suatu barang dagangan kepada teman sendiri memang perlu berhati-hati juga lho, terlebih posisi kita hanyalah sebagai pedagang kecil yang keuntungannya tak seberapa.

Tangerang, 5 Desember 2016
Diana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun