Mohon tunggu...
Diana Mustika
Diana Mustika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Passionate to learn about the women portrayed in literature works

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Badarawuhi, Femme Fatale dari KKN di Desa Penari

29 Juni 2022   13:00 Diperbarui: 29 Juni 2022   13:03 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Diceritakan bahwa ia diusir dari kerajaan karena telah merasuki RatnaNarekh, seorang ksatria yang menjabat sebagai lurah di suatu desa di tengah Alas Daha. Ratna Narekh menggunakan tempat sakral pelataran untuk memuja Sang Hyang, menjadi tempat pesta menari dan lainnya. 

Padahal di wilayah itu terdapat larangan untuk tidak menari diiringi alunan gamelan karena dapat mengundang beragam makhluk gaib dari seluruh penjuru pulau Jawa.

Tiba suatu hari, Ratna Narekh singgah di desa Wonokromo yang kala itu dipimpin oleh lurah yang suka menggoda wanita. Pada malam hari ketika Ratna Narekh tertidur, Ki lurah bersama dua anaknya berniat melakukan hal cabul kepadanya. 

Namun berkat kesaktian ilmu kanuragan Ratna Narekh, tiga pria bejat tersebut menemui ajalnya. Ratna Narekh kemudian diangkat menjadi lurah desa Wonokromo.

Dari peristiwa tersebut, Ratna Narekh merasa menjadi Si Paling Sakti. Ia lalu melanggar larangan menari dengan iringan gamelan dan menantang, “Jika seluruh penghuni Alas Daha hadir aku akan menaklukkan mereka satu persatu”. 

Akibatnya, ia dan seluruh penduduk musnah. Wanita utusan Kanjeng Nyi Roro Kidul juga merasuki salah satu penari sampai jasadnya hancur, hingga wanita tersebut diusir dari kerajaan dan dihilangkan kesaktiannya. Wanita itu kini kita sebut dengan Badarawuhi.

Badarawuhi memiliki paras cantik, anggun, namun kerap jahil terhadap laki-laki seperti yang ditampilkan di film. Ia disebut bisa beranak pinak jika ada lelaki yang menyentuhnya atau termakan godaannya. 

Dalam kisah KKN di Desa Penari, ia dikisahkan menjahili Bima secara seksual, kemudian murka karena Bima malah berhubungan dengan Ayu, terutama di wilayah sakral miliknya. 

Bima dan Ayu pada akhirnya menerima kutukan amarah oleh Badarawuhi yang mengubah mereka jadi siluman ular sepertinya. Konon, jiwa mereka akan selalu mengabdi menjadi penari untuk hiburan makhluk gaib di desa penari tersebut.

Nah, sampai sini pembaca pasti paham kenapa Badarawuhi dari KKN di Desa Penari sudah pantas untuk gabung sirkelnya Catwoman, Medusa, Lara Croft, dan tokoh Femme fatale lainnya. 

Apa setelah menyimak penjelasan di atas, pembaca terpikirkan tokoh-tokoh lain atau bahkan orang di sekitar pembaca yang femme fatale banget? Boleh dong sharing di kolom komentar atau kontak ke penulis di instagram @eldksp . Terimakasih kepada pembaca yang meluangkan waktu dan perhatiannya untuk menyimak artikel ini. Have a great day, keep the slay!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun