semester satu merupakan semester home sick,akhirnya aku putuskan untuk pulang ke bekasi meskipun harus rela kehilangan uang untuk membeli tiket kereta.
tiada yang istimewa, sampai pada saat kereta beberapa menit lagi menggerakan rodanya, datanglah empat orang, sepertinya mereka sebuah keluarga, seorang ayah, ibu dan 2 anak laki-laki mereka. mereka duduk di dekatku, mereka meminta agar kursi diputar sehingga berhadap-hadapan.
ternyata dugaanku benar, mereka memang satu keluarga. berangkat dari surabaya menuju jakarta karna sang ayah ada pertandingan. entah futsal entah sepak bola,,, aku lupa.
lama- lama kami mengobrol  hingga sang ibu yang aku taksir usianya 25 tahun itu bertanya: mba kuliah dimana? jurusan apa? aku pun menjawab bahwa aku kuliah di unair dan jurusan pendidikan bidan, lalu sang ibu kembali berkata, namun kata-kata yang beliau lontarkan sungguh diluar dugaan. biasanya abis kuliah dimana, jurusan apa, pasti nanya semester berapa.
tapi ibu itu berkata lain: "enak ya mba bisa ngelanjutin kuliah, di kebidanan unair lagi,,, sebenernya saya juga pengen kuliah,,,
tapi lulus SMA langsung dinikahin sama orang tua saya.
JLEB.
saat itu juga aku tidak tahu harus berkata apa, aku hanya bisa tersenyum.
bersyukur orang tuaku tidak seperti itu. bersyukur aku masih bisa kuliah tanpa hambatan yang berarti.
di saat aku tidak bangga dengan pilihanku, apalgi universitasku, ternyata masih ada orang lain yang mengiinginkannya namun tidak bisa mendapatkannya.
