Mohon tunggu...
Deean 05
Deean 05 Mohon Tunggu... profesional -

I am \r\nA daughter\r\nA Sister\r\nA friend\r\nA consultant'\r\nand\r\nWhat I wrote here just a thought from a piece of my broken mind

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ancol, Lautan kerinduan anak pantai

5 Januari 2012   14:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:17 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13257749491781163130

Anak pantai menyisiri pasir putih nan indah disepanjang pantai kampungnya. Mencari umang-umang berkeliaran, bercengkrama dengan debur ombak, bernyanyi nyanyian angin laut, dan menatap matahari senja yang berwarna keemasan. Anak pantai tak pernah bisa lepas dari pantainya. Setiap senja ditepi lautan, ia bercengkrama dengan ibunya tentang masa depan, dia sering bertengkar dengan ibunya menyampaikan keinginannya untuk berkelana jauh ke ujung dunia. Ibunya hanya tersenyum sambil memandang garis laut diujung sana seolah berfikir mungkin suatu saat anaknya akan menuju seberang laut sana. Anak pantai ini tak bisa berenang, tapi suka bergelut dengan ombak pantai dan air lautnya yang jernih. Anak pantai tak bisa lepas dari pantai. Anak pantai akhirnya sampai kesalah satu negeri lain yang berbeda dengan negerinya. Anak pantai berada diantara hutan gedung pencakar langit. Anak pantai tiba-tiba merasa jauh dari kampungnya, jauh dari jati dirinya, dan rindu nyanyian laut yang biasa didengarnya. Akulah anak pantai itu. Aku begitu merindukan kampung halaman. Aku merindukan laut. Aku merindukan pasir putih, debur ombak, matahari senja keemasan, aku merindukan semuanya. Pantai ancol adalah pelipur kerinduanku. Setiap sore, hampir setiap minggu aku kesana untuk sekedar mengobati kerinduanku pada kampung halaman. [caption id="attachment_153572" align="aligncenter" width="300" caption="Document Pribadi"][/caption] Ancol adalah kerinduanku, ancol adalah pelipur laraku, ancol adalah kenangan terindahku di kota ini. Ketika perayaan tahun baru hal yang paling kuinginkan adalah berada di Ancol, ditepi lautan, ditengah deburan ombak, dengan goresan kenangan baru yaitu kembang api yang berlomba-lomba menari di langit ancol. Aku juga ingin melihat lampu-lampu kapal dimalam hari di laut ancol, mungkinkah itu. Ketika perayaan tahun baru, aku tidak bisa berada di pantai itu, dilaut itu. Tapi, aku cukup mengucapkan terimakasih Ancol, terimakasih untuk telah menjadi tempat pelarian kerinduan dihatiku. Tak apa jika aku tak bisa menang di Lomba ini, karna yang aku tahu aku sudah menyampaikan semua isi hatiku tentang dirimu. Tentang betapa berharganya engkau bagiku. Tetaplah menjadi lautan yang tenang, tempatku mencurahkan rinduku pada kampung halaman. Karena, bagaimanapun aku tetaplah anak pantai itu, dan inilah nyanyianku. Link Twitter: https://twitter.com/#!/dian_ps007/status/154941934320893952

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun