Mohon tunggu...
Dian Kurniasari
Dian Kurniasari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Creative and superlative

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapkah Indonesia Implementasikan ITS?

2 April 2014   07:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:11 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemacetan adalah isu global yang semakin menjadi perhatian dewasa ini. Peningkatan laju pertambahan jalan (termasuk jalan tol) di Jabodetabek adalah 1% per tahun, tidak sebanding dengan laju pertambahan kendaraan yang mencapai 11% per tahun (). Hal inilah yang menyebabkan kemacetan parah di daerah ibu kota.

Pemerintah melalui implementasi Intelligent Transport System (ITS) berusaha mengatasi masalah kemacetan, khususnya di kota-kota metropolitan. Intelligent Transport System (ITS) adalah integrasi antar sistem informasi dan teknologi komunikasi dengan infrastruktur transportasi, kendaraan dan pengguna jalan. Melalui sistem ini, pemerintah memberikan solusi dengan mengintegrasikan pengguna jalan, sistem transportasi, dan kendaraan melalui sistem informasi dan teknologi komunikasi.

Negara tetangga seperti Vietnam telah mengimplementasikan ITS ini melalui penyediaan mesin tol elektronik (electronic toll collection (ETC), lampu lalu lintas (traffic control) dan alat pemonitor system (equipment monitoring systems). Vietnam menyadari bahwa kemacetan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Untuk mengantisipasi hal tersebut Vietnam akhirnya mengimplementasikan ITS untuk membantu mengurangi kemacetan terutama meningkatkan efisiensi distribusi logistik antar daerah.

Sistem ini juga dikembangkan di Korea Selatan. Sistem transportasi di negara ini serba otomatis. Mereka mengimplementasikan road navigation system, biling kartu transportasi, electronic toll, smart traffic, dan lain sebagainya. Untuk membangun sistem transportasi seperti di atas, investasi pemerintah Korea sebesar $3.2 triliun dari 2008 sampai 2020, per tahun sebesar $230 juta atau sekitar Rp 2 triliun (). Namun investasi tersebut tentunya sebanding dengan perkembangan ekonomi di Korea Selatan.

Negara maju lain seperti Jepang, Amerika serikat, dan Kanada juga telah mengimplementasikan Intelligent Transport System. Mereka telah mengimplementasikan dengan baik sistem ini untuk menangani masalah kemacetan lalu lintas.

Di Jakarta sendiri ITS sudah mulai dikembangkan oleh Dinas Perhubungan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jakarta, Dewan Transportasi Kota, serta PT Transjakarta. Sistem ini akan mengelola dan menggunakan sumber data yang dibagikan antara berbagai sistem pengelolaan informasi yang secara umum menggunakan beberapa alat yaitu melalui CCTV, Auto Traffic Control System (ATCS), dan Camera Counting. Melalui sistem ini pemerintah berharap transportasi secara keseluruhan dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Kini sistem ini dapat diakses masyarakat umum melalui website http://itsjakarta.com/ selama 24 jam nonstop. Ide pemerintah ini cukup tanggap menjawab kebutuhan masyarakat akan solusi kemacetan di Jakarta. Namun sayangnya implementasi sistem ini tidak dibarengi dengan edukasi kepada masyarakat. Masyarakat tentunya berharap sistem ini bisa dengan serius dikembangkan oleh pemerintah, namun apakah pemerintah dan masyarakat Indonesia siap menerima sistem ini?

http://www.pu.go.id/isustrategis/view/24

http://pakgultom.wordpress.com/2011/06/07/review-intelligent-transportation-system-its-di-korea/

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun