Mohon tunggu...
Dian Ariffahmi
Dian Ariffahmi Mohon Tunggu... Penulis - Dulunya anak Ekonomi di Kampus Semanggi, sekarang mahasiswi di Universitas Siber Asia, Corporate Communication practitioner, and a mother in spirit

Halo, nama saya Dian. Ibu pekerja beranak 2 yang sehari-harinya sibuk bekerja, belajar, dan seringkali salah saat bilang kanan tapi maksudnya belok kiri. Punya cita-cita besar yang cuma sebatas angan-angan karena pada akhirnya hanya rebahan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Senja di Benteng Pendem Kota Ngawi

17 Desember 2023   04:13 Diperbarui: 17 Desember 2023   04:35 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pribadi - Suasana di dalam Benteng Pendem Van Den Bosch 

Benteng Pendem merupakan salah satu benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada masa Perang Diponegoro, 1825-1830, setelah Ngawi berhasil diduduki oleh pasukan Belanda. 

Pembangunan benteng yang selesai ada tahun 1845 tersebut dihuni oleh sekitar 250 tentara Belanda dengan persenjataan senapan, meriam api, dan 60 orang kavaleri yang dipimpin oleh Johannes Van den Bosch. 

Benteng ini cukup unik. Diberi nama Benteng Pendem karena memang dibangun dengan bentuk serupa bangunan yang "dipendem" ke dalam tanah. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan perlindungan untuk para tentara yang bernaung di sana. 

Keunikan lainnya adalah, ternyata benteng ini memiliki 510 buah lubang pintu dan jendela, yang mana melebihi Lawang Sewu 429 buah lubang pintu dan jendela. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar, melalui postingan Instagramnya saat benteng ini selesai direnovasi di tahun 2022. 

Cukup melegakan karena sebelumnya bentuk bangunan Benteng Pendem ini sudah cukup rusak. Bahkan kawan yang berasal dari Madiun bercerita bahwa dulunya benteng tersebut hanya dikenal sebagai tempat mistis yang kerap disalahgunakan untuk area mesum. 

Mengelilingi Benteng Pendem cukup membakar kalori. Namun pemandangan sore hari di sana begitu indah. Saking indahnya, kamera telepon genggam saya gagal menangkapnya. 

Mungkin bukan gagal, tapi saya yang payah mengambil gambar. Nah daripada hanya melihat dari gambar, disarankan segera berkunjung ke sana. Karena selain sejarah Belanda, ada sejarah seorang alim ulama yang dimakamkan di dalam benteng tersebut. Penasaran? Segera jadwalkan berkunjung! 

Dokumentasi Pribadi - Bangunan Benteng Pendem Van Den Bosch 
Dokumentasi Pribadi - Bangunan Benteng Pendem Van Den Bosch 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun