Delia dan Taboada bersama tim, mengarahkan sinar laser ke tubuh katak untuk melacak pergerakan sel darah. Hasilnya, diketahui hewan tersebut menyimpan sel darah merah di hati ketika tidur. Saat bangun, sel darah merah dengan cepat mengalir kembali ke sistem peredaran darah.Â
Diketahui juga bahwa hati katak kaca dilapisi lapisan kristal yang dapat menghalangi kemerahan darah. Dengan menggunakan pencitraan fotoakustik untuk melacak sel darah merah secara in vivo, hasil riset menunjukkan bahwa saat tidur katak kaca meningkatkan transparansinya dua hingga tiga kali lipat.Â
Lalu, mengelola sekitar 89 persen sel darah merahnya dari sirkulasi dan mengemasnya di hati. kemampuan katak kaca untuk mengatur lokasi, kepadatan, dan pengemasan sel darah merah tanpa pembekuan darah secara selektif merupakan bentuk "kekuatan super". Ini memberikan wawasan terkait penelitian dan pemahaman soal metabolisme, hemodinamik, dan pembekuan darah, menurut Delia dan Taboada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI