SDIT SAHABAT merupakan salah satu sekolah dasar swasta yang berada di wilayah Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 15 rombongan belajar dengan jumlah murid sebanyak 376 siswa dan mempunyai aset berupa hibah chromebook dari Kemendikbudristek sebanyak 15 buah dan mempunyai seorang guru bahasa Inggris yang lolos beasiswa Micro Credential IPTE (Innovative Pedagogy for Teaching English) tahun 2024. Pada tahun ajaran 2024/2025 SDIT SAHABAT mulai menerapkan kurikulum Merdeka dimulai dari  kelas I hingga kelas VI. Salah satu mata pelajaran pilihan yang diajarkan kepada siswa sekolah kami mulai dari fase B hingga C pada kurikulum Merdeka adalah mata pelajaran Bahasa Inggris.
      Bahasa Inggris sangat penting diajarkan kepada siswa sejak Sekolah Dasar untuk membekali siswa kompetensi abad 21 (6C), yaitu kompetensi untuk mampu berkomunikasi (communication) dengan bahasa Internasional sebagai salah satu bagian penduduk dunia (citizenship) dalam menghadapi revolusi industri 5.0. Sedangkan revolusi industri 5.0 ditandai dengan berkembangnya teknologi secara pesat sehingga guru dituntut mampu memberikan suatu pembelajaran yang tidak hanya memuat materi  (content knowledge) yang  membekali siswa kompetensi abad 21 tetapi juga cara mengajarkan materi tersebut dengan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
Salah satu kebijakan dalam Kurikulum Merdeka, yaitu memberikan kebebasan kepada guru untuk merancang pembelajaran bermakna yang efektif dan disesuaikan dengan context serta aset yang dimiliki suatu sekolah. Dalam merancang pembelajaran, guru diberikan kebebasan memilih model pembelajaran, metode, dan media pembelajaran yang akan digunakan di kelas. Salah satu model pembelajaran yang tidak hanya memadukan antara metode dan materi, tetapi juga mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran adalah model pembelajaran TPACK.
      Salah satu mata pelajaran pilihan dalam kurikulum Merdeka adalah mata pelajaran Bahasa Inggris. Mata pelajaran Bahasa Inggris mulai diajarkan kepada siswa SDIT SAHABAT sejak fase B hingga fase C, yaitu siswa kelas 3 hingga kelas 6 pada tahun ajaran 2024/2025 ini. Berdasarkan hasil survey dan wawancara terhadap siswa, mata pelajaran bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa kelas VB disebabkan beberapa faktor.  Faktor- faktor tersebut antara lain, 1) perbedaan tulisan dengan cara pengucapan, 2) tidak tahu arti kosakata tersebut, 3) sedikit kosakata bahasa Inggris yang dimiliki.  Selain itu, berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa hampir 100% siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dalam menggunakan chromebook sekolah. Mereka belum mempunyai pengalaman pembelajaran menggunakan chromebook secara langsung sehingga mereka sangat antusias jika diberi kesempatan untuk menggunakan chromebook sekolah dalam pembelajaran karena selama ini penggunaan chromebook sekolah hanya digunakan siswa yang mengikuti ANBK saja.
      Berdasarkan hasil survei, praktik baik ini sangat penting dilakukan karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDIT SAHABAT, mengatasi kesulitan siswa dalam belajar bahasa Inggris dan membekali  siswa kompetensi abad 21 dalam menyongsong era industri 5.0.
      Setelah dilakukan identifikasi masalah melalui refleksi diri, wawancara dengan siswa dan penyebaran angket, maka beberapa permasalahan yang muncul, yaitu: (1) siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Inggris karena ada perbedaan pengucapan dengan penulisan, siswa tidak tahu arti kosakata bahasa Inggris, dan siswa memiliki keterbatasan kosakata bahasa Inggris, (2) siswa memiliki persepsi bahwa mata pelajaran bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang sulit, (3) hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran bahasa Inggris pada hasil asesmen sumatif lingkup materi, nilai rata- rata yang diperoleh hanya 65, (4) siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap teknologi, terutama penggunaan chromebook sekolah, (5) tuntutan era revolusi industri 5.0 yang mengharuskan guru untuk  dapat membekali siswa dengan keahlian dalam menggunakan teknologi dan mempunyai kompetensi dalam menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Sebagai guru bahasa Inggris, saya bertanggung jawab untuk mencari solusi agar hasil belajar siswa meningkat pada mata pelajaran bahasa Inggris. Saya juga mempunyai tanggung jawab merancang pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi sehingga siswa juga mempunyai bekal dalam menghadapi era revolusi industri 5.0 dimana perkembangan teknologi semakin pesat. Saya menerapkan pembelajaran berbasis TPACK dengan mengintegrasikan penggunaan teknologi, cara penyampaian materi dan materi yang sesuai dalam pembelajaran. Saya memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah berupa 15 chromebook hibah dari Kemendikbudristek serta jaringan wifi sekolah. Tujuan dilaksanakannya praktik baik ini  adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas VB pada tahun ajaran 2024/2025 di SDIT SAHABAT.
      Langkah- langkah yang saya lakukan dalam mengatasi tantangan dalam kegiatan praktik baik  ini adalah (1) saya melakukan studi literatur mengenai pembelajaran berbasis TPACK, (2) berdiskusi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat mengenai rencana implementasi pembelajaran TPACK untuk mengatasi tantangan yang saya hadapi di kelas VB, (3) saya melakukan asesmen diagnostik non kognitif dan kognitif terhadap siswa untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dan gaya belajar siswa, (4) saya merancang modul ajar dengan melengkapi bahan ajar dan lembar kerja peserta didik, assesmen, dan media pembelajaran, (5) saya merancang media pembelajaran berupa game edukasi menggunakan Wordwall dan menyiapkan beberapa sumber belajar berupa video pembelajaran serta gambar- gambar kemudian saya menyematkan pada Google sites saya dan supaya siswa mudah mengakses, saya menggabungkan semua media dalam sebuah link s.id/gabahlama, (6) saya menerapkan pembelajaran berbasis TPACK di kelas menggunakan chromebook sekolah dengan membagi siswa berdasarkan gaya belajar siswa dan kesiapan belajar siswa, (7) saya menerapkan pembelajaran TPACK dalam 3 kali pertemuan, (8) setelah dilaksanakan praktik baik implementasi TPACK dalam pembelajaran bahasa Inggris, beberapa dampak positif dari praktik baik tersebut diantaranya: (1) berdasarkan hasil nilai asesmen sumatif lingkup materi, nilai rata- rata kelas mengalami peningkatan dari 65 menjadi 95. Berdasarkan hasil survei terhadap siswa, terdapat perubahan persepsi siswa terhadap mata pelajaran bahasa Inggris dari yang mata pelajaran sulit menjadi mata pelajaran yang menyenangkan. Sedangkan berdasarkan data hasil observasi, terdapat perubahan sikap siswa saat mata pelajaran bahasa Inggris berlangsung, siswa terlihat lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran.
      Berdasarkan hasil yang diperoleh dari praktik baik penerapan pembelajaran berbasis TPACK ini, dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran berbasis TPACK efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata- rata siswa meningkat dari 65 menjadi 90 setelah pembelajaran TPACK diterapkan, pembelajaran berbasis TPACK tidak hanya memberikan pembelajaran berupa materi pelajaran bahasa Inggris tapi juga keterampilan menggunakan teknologi, yaitu chromebook serta pengalaman dalam menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi dalam bentuk game edukasi (Wordwall).
Berdasarkan hasil praktik baik ini yang menunjukkan efektivitas penerapan TPACK maka guru bahasa Inggris perlu menerapkan pembelajaran TPACK dalam pembelajaran bahasa Inggris supaya siswa tidak hanya mempunyai kompetensi dalam berbahasa namun juga keahlian dalam menggunakan teknologi. Kedepannya, model pembelajaran semacam ini pada materi pelajaran bahasa Inggris lainnya dapat dikembangkan agar siswa semakin tertarik untuk mengikuti pelajaran dan mendapat hasil belajar yang maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H