Mohon tunggu...
Dian Kurniati
Dian Kurniati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran

Nutrisi dan Pangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gizi Seimbang dan Keamanan Pangan: Kunci dalam Menjaga Imunitas Tubuh

13 Agustus 2024   20:07 Diperbarui: 13 Agustus 2024   20:12 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuntutan hidup yang semakin tinggi serta aktivitas yang semakin beragam membawa perubahan pada pola hidup masyarakat termasuk pada pola konsumsi pangan. Perubahan signifikan dalam pola hidup dan konsumsi masyarakat saat ini telah mendapat perhatian yang signifikan, dimana masyarakat perlu memperhatikan secara seksama kandungan gizi yang mereka konsumsi dan keamanannya. Apabila makanan yang dikonsumsi sehari-hari memiliki kadar gizi yang tidak seimbang dan keamanan pangan yang buruk maka dikhawatirkan dapat menurunkan tingkat kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit. Kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup dan meningkatkan tingkat kematian.

WHO merekomendasikan menu gizi seimbang, dimana pada setiap menu makanan harus mencakup nutrisi lengkap, baik itu makronutrien seperti karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien yaitu vitamin dan mineral. Kebutuhan energi, cairan, dan zat gizi yang bisa meningkatkan sistem imun menjadi acuan dalam penyusunan menu sehari-hari. Gizi seimbang didefinisikan sebagai susunan pangan dalam kehidupan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan beberapa prinsip diantaranya keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, juga mempertahankan berat badan ideal. Pengetahuan mengenai pola konsumsi pangan memberikan gambaran mengenai kebiasaan makan dan komoditas yang paling sering dikonsumsi oleh seseorang atau sekelompok orang. Asupan gizi ke dalam tubuh akan berpengaruh terhadap kondisi individu tersebut.

Selain konsumsi makanan bergizi seimbang, pola hidup juga perlu dijaga, seperti membatasi konsumsi gula, menghindari rokok dan minuman beralkohol, beristirahat teratur dan tidur cukup, menghindari stress dan mengendalikan emosi, melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, serta mengonsumsi suplemen jika diperlukan. Lebih lanjut, keamanan pangan juga merupakan hal penting yang harus diketahui masyarakat agar tercapai masyarakat yang sehat dan mempunyai imunitas tubuh yang baik. Masyarakat diharuskan untuk memastikan bahwa pangan yang mereka konsumsi aman dan layak dengan terbebas dari cemaran biologis, kimia, dan fisik. Konsumsi pangan yang aman dengan gizi seimbang akan membantu suatu individu mencapai status gizi yang baik dan terjaga imunitas tubuhnya.

Konsumsi Pangan

Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang dimakan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan dirancang untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, dan social suatu individu. Setiap individu yang memilih makanan akan memiliki ekspresi yang berbeda. Pangan atau makanan yang dikonsumsi pada dasarnya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan manusia yaitu sebagai sumber energi dan pertumbuhan serta mengganti jaringan atau sel tubuh yang rusak. Taraf konsumsi dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas kuliner yang dimakan. Kualitas makanan menginformasikan adanya zat gizi yang diharapkan tubuh didalam susunan sajian dan perbandingannya terhadap satu dan lainnya. Kuantitas menunjukan jumlah masing-masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh. Tingkat konsumsi individu dapat mempengaruhi status gizinya. Cukup tidaknya pangan yang dikonsumsi oleh manusia, secara kuantitatif bisa diperkirakan berdasarkan nilai energi (kalori) yang dikandungnya. Energi diperoleh berdasarkan jumlah karbohidrat, lemak dan protein yang terdapat pada pada bahan kuliner.

Keamanan Pangan

Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya esensial untuk mencegah terjadinya pencemaran pangan oleh zat biologis, kimia, dan zat lain sesuai dengan Keputusan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Nilai Gizi Pangan. Keamanan pangan juga merupakan upaya yang diperlukan untuk mencegah kemungkinan terpaparnya cemaran biologis, kimia, dan lainnya yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia. Pangan yang aman, bermutu dan bergizi tinggi sangat penting perannya bagi pertumbuhan, pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan serta peningkatan kecerdasan masyarakat. Keamanan pangan merupakan isu penting yang perlu diperhatikan oleh masyarakat agar dapat meminimalisir keracunan pangan. Lebih dari 90% penyakit manusia disebabkan oleh konsumsi makanan (food borne diseases), yang diakibatkan dari makanan yang mengandung zat beracun atau patogen, termasuk bakteri, jamur, dan zat berbahaya lainnya. Dimana pangan merupakan produk yang rentan terhadap kontaminasi mikroba terutama yang berasal dari telur, daging, susu dan turunannya.

Imunitas Tubuh

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh yang kompleks yang memberikan perlindungan terhadap adanya invasi zat-zat asing ke dalam tubuh. Berbagai senyawa organik dan anorganik, baik yang hidup maupun mati yang berasal dari hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, virus, parasit, debu, polusi, asap, dan bahan iritan lainnya yang masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan penyakit dan kerusakan jaringan. Bagian yang dianggap asing dihancurkan oleh sistem imun tubuh. Sistem imun terdiri atas dua yaitu imun bawaan (innate immunity) dan imun adaptif (adaptive immunity). Imun bawaan merupakan sistem pertahanan awal yang bersifat tidak fleksibel. Sedangkan imun adaptif adalah sistem imun yang dibentuk oleh tubuh untuk melawan zat berbahaya secara spesifik. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan aman dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan resiko penyakit kronis dan penyakit infeksi dengan berbagai cara termasuk mencegah peradangan kronis, meningkatkan dan memodulasi respon imun tubuh, dan berperan dalam fungsi dan perkembangan sel-sel imun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun