Media tanam yang ditemukan oleh Suryadi Harja, menjadi media unik masa kini. Sleman (1/06/2021).
MERASA kesusahan mencari media tanah, sekam atau sejenisnya? Solusi tepatnya yaitu menggunakan media tanam dari limbah atau sampah plastik kresek. Hanya dengan memotong-motong, lalu dibuat bulatan-bulatan kecil dan akhirnya bisa menjadi media tanam. Sangat cocok untuk tanaman hias yang beraneka ragam.
Suryadi Harja merupakan orang yang pertama kali menerapkan limbah plastik kresek diubah menjadi media tanam. Sejak penemuannya tahun 2016, sudah rutin menggunakan limbah plastik kresek untuk media tanam, baik digunakan sendiri maupun dijual.
“Keistimewaan media tanam ini akan menjadikan lebih ringan, tahan lama dan terdapat rongga yang baik untuk pertumbuhan akar serta tidak perlu mencabuti gulma tanaman. Sisi lainnya adalah akan mengurangi pencemaran limbah plastik terutama plastik kresek,” jelas Suryadi yang tinggal di Sumberadi, Mlati, Sleman (30/05/2021).
Ketahanan dari mediokres, lanjut Suryadi, bisa bertahan kisaran 10-15 tahun. Ada sebagian media yang dibuat sejak 2017 silam, masih ada yang utuh dan terlihat bagus. Penyerapan dan penyimpanan air juga bagus, dengan demikian penyiraman air diperlukan hanya sekali dalam dua hari ketika musim kemarau. Akan tetapi media tanam ini tidak dianjurkan untuk tanaman sayur, ada kekhawatiran terdapat zat-zat kimia dari kandungan plastik akan terserap ke dalam sayur.
“Meski hingga saat ini belum ada penelitian dilabolaturium, bagi saya sendiri untuk tanaman buah menggunakan mediokres hanya sekedar untuk pajangan saja. Terutama untuk jeruk dan sawo yang di tanam di pot dan menggunakan mediokres, hasilnya juga bagus,” ungkapnya.
Adapun tahapan membuat mediokres, pertama memilah-milah plastik kresek terlebih dahulu. Kemudian dipotong—potong menjadi 15 bagian untuk plastik kresek ukuran besar, 6 bagian untuk ukuran sedang dan 2 bagian untuk kecil. Setelah itu dibuat bulatan-bulatan menyerupai bola. Agar plastik tak lepas, maka perlu dibrongot menggunakan api, agar plastik merekat dengan kuat. Sebelum digunakan sebagai media tanam, plastik bulatan tersebut direndam dahulu menggunakan nutrisi NPK yang dilarutkan bersama air, setelah itu dijemur. Menurutnya, tanaman yang cocok menggunakan mediokres akan tumbuh baik dan subur. Jika kurang cocok biasanya pertumbuhannya lambat dan kurang subur.
Tidak kalah menarik, ternyata media tanam ini bisa dijadikan bisnis bagi sapa saja yang mau memproduksi dalam jumlah besar, kemudian dipasarkan. Dengan catatan yaitu harus izin sang penemu, yakni bapak Suryadi Harja. Maka dengan hadirnya mediokres ini diharapkan bisa menjadi maslahat bagi semua manusia dibumi ini. Sehingga pencemaran limbah akan berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H