Mohon tunggu...
Dian Nur Rahmawati
Dian Nur Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perjalanan Panjang Menuju Panggung Guru Profesional

26 Maret 2024   20:33 Diperbarui: 26 Maret 2024   20:40 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru merupakan salah satu profesi yang selalu diidam- idamkan setiap orang. Banyak pula asumsi publik yang menggaris bawahi bahwa guru sebagai profesi yang menjanjikan. Sebanding dengan berapa banyak perjuangan setiap orang untuk dapat duduk dan memiliki gelar sebagai guru profesional. 

Tentu perjalanan panjang dan terjal harus dapat di lewati dengan usaha dan semangat untuk mengukir tiap- tiap pelajaran dan memaknai sebuah tantangan untuk perubahan dan harapan generasi bangsa. 

Dalam kehidpan bermasyarakat, guru sebagai simpul yang menghubungan masa lampau, sekarang dan masa depan. Profesi ini tidak hanya membawa ilmu pengetahuan, namun sebagai pemimpin moral, agen perubahan sosial dan penginspirasi generasi yang akan datang. Dalam essay ini , kita akan mengulik perjalanan panjang sang penggores kehidupan bangsa menuju panggung guru profesional yang sesungguhnya.

Menjadi seorang guru bukanlah sekedar profesi, akan tetapi merupakan sebuah amanah  yang besar untuk bertanggung jawab dalam membangun kesiapan generasi emas dimasa depan. Tentu tidaklah mudah, butuh keyakinan dan tekad yang kuat untuk siap mengambil peran yang begitu penting ini di masyarakat. 

Sebagai calon guru yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi generasi mendatang, kesiapan ini dapat terjawab dengan kesungguhan dalam proses pembentukan jati diri untuk dapat menjadi guru profesional nantinya. 

Mengapa demikian? Karena menjadi guru bukan hanya sekedar memberikan materi didalam kelas, namun peran guru harus dapat melibatkan pembentukan karakter siswa, pengembangan potensi, dan tentu menjadi teladan bagi siswa. Seperti pepatah mengatakan "seorang guru itu digugu lan ditiru" yang memiliki arti bahwasanya seorang guru sebagai contoh bagi siswanya, maka dari itu guru perlu memberikan teladan yang baik untuk membentuk karakter baik siswanya. 

Namun saat ini mirisnya guru bukanlah lagi seorang yang digugu dan ditiru, tapi digugat dan diburu. Itulah yang menjadi tantangan guru masa kini. Sebagai calon guru harus dapat mengembalikan filosofi dari Ki Hajar Dewantara yaitu "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani", semoboyan ini memiliki makna yang mendalam dan membawa pesan moral serta etika yang tinggi. Guru harus dapat memberikan contoh didepan, membangun semangat ditengah, dan memberikan dukungan untuk mencapai tujuan bersama, itulah makna filosofis tersebut.

Dalam menjalankan tugas di sekolah, guru akan memainkan peranan penting untuk tujuan pembelajaran yang akan dicapainya. Namun dalam menjalani tugas tersebut tidak semua guru dapat dikatakan berhasil tergantung pada profesionalitas masing- masing guru tersebut. 

Guru harus memiliki kompetensi dan profesionalitas yang tinggi untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia yang utuh, Kompetensi dan profesionalitas ini perlu dan wajib dimiliki oleh seorang guru. Ada 4 kompetensi dasar yang perlu dimiliki oleh seorang guru yaitu, sebagai berikut :

  • Kompetensi Pedagogis

Kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran peserta didik dikelas yang mjeliputi kemampuan memahami karakter dan kemampuan siswa, kemampuan dalam merancang dan pelaksaan evaluasi pembelajaran yang baik, serta kemampuan untuk menjembatani pengembangan potensi yang dimiliki oleh siswa di kelas.

  • Kompetensi Kepribadian

Kompetensi ini berkaitan dengan pribadi guru itu sendiri yang meliputi tingkah laku atau kepribadian seorang guru menjadi teladan bagi siswanya. Pada dasarnya guru merupakan publik figur bagi siswanya, oleh karena itu diharuskan guru dapat berperilaku baik dan memberikan arahan yang baik untuk membentuk karakter baik siswanya.

  • Kompetensi Sosial

Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam berkomunikasi serta berinteraksi dengan guru maupun masyarakat sekitar. Penting bagi guru untuk memiliki kompetensi ini, karena setiap harinya guru akan berinterasi banyak dengan siswa untuk dapat memahami karakter dan kemampuan anak serta akan sering dihadapkan dengan permasalahan disekolah untuk dapat dikomunikasikan dengan pihak lain, seperti orang tua atau masyarakat sekitar.

  • Kompetensi Profesional

Kompetensi ini merupakan kemampuan yang berhubungan dengan pembelajaran. Kompetensi profesional juga berkaitan dengan kemampuan guru dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Penting bagi guru untuk dapat menguasai materi yang akan diajarkan untuk dapat mencapai kompetensi profesional tersebut. Dalam kompetensi ini tentu guru harus memiliki penguasaan dalam ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran serta mata pelajaran lain yang diampu.

Sebagai calon guru tentu harus mempersiapkan diri dan mulai mengembangkan 4 kompetensi dasar tersebut dari sekarang. Selain 4 kompetensi dasar tersebut, guru juga harus memiliki 8 keterampilan mengajar untuk dapat menciptakan pembelajaran yang menarik, efektif dan efesien. 

Adapun 8 keterampilan dasar yang harus dikuasai oeh guru yaitu, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, serta keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual. 

8 kompetensi tersebut perlu diterapkan secara efesien pada setiap pembelajaran. Selaras dengan pentingnya kompetensi dasar dan keterampilan mengajar, seorang juga memiliki peran penting dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan zaman. Guru memperkenalkan siswa pada pengetahuan yang lebih luas, menumbuhkan rasa ingin tahu, dan memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar lebih banyak. 

Dengan memperkenalkan hal- hal baru serta melatih siswa berpikir kritis untuk membuka pintu pemahaman yang lebih luas tentang tantangan dunia baru, dengan cara ini guru tidak hanya memberikan materi dikelas namun juga memberikan inspirasi untuk generasi muda dalam mencapai potensi tertinggi menjadi generasi emas.

Pertanyaannya, sudah siapkah kita berlayar dan mendarat ke panggung guru profesional nantinya? Pertanyaan tersebut menjadi motivasi besar untuk dapat mempersiapakan diri dan bersungguh- sungguh untuk belajar, belajar, dan belajar karena seorang guru tidak hanya membelajarkan tapi juga belajar karena ilmu tidak pernah ada batasnya. 

Tidak hanya itu kesediaan dalam menghadapi tantangan yang akan datang, dan seberapa besar tekad yang dimiliki untuk mempengaruhi dunia melalui pendidikan itulah yang menjadi kekuatan menuju guru profesional yang didambakan.

Daftar Pustaka

Nursalim, N. (2017). Profesionalisme Guru Sd/Mi. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 20(2), 250-256.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun