Mohon tunggu...
Dian Safira Anindita
Dian Safira Anindita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Nanorobot untuk Penyembuhan Kanker

14 Mei 2023   18:49 Diperbarui: 14 Mei 2023   19:08 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nama : Dian Safira Anindita

Program Studi : Rekayasa Nanoteknologi

Universitas Airlangga

Nanoteknologi adalah suatu ilmu manipulasi material dalam skala nano yaitu 10^-9 m yang akan menghasilkan suatu material dengan karakter yang diinginkan. Penggunaan nanoteknologi sudah banyak dipakai di berbagai bidang seperti bidang kesehatan, militer, kosmetik, obat, produksi energi, dan sebagainya. Salah satu kegunaan nanoteknologi di dalam dunia medis yaitu penggunaan nanorobot untuk melawan sel kanker.

 Para ilmuwan telah menciptakan robot mikroskopis dari molekul DNA yang dapat bergerak dan dapat menciptakan produk-produk berskala nano. Nanorobot adalah ilmu disiplin teknik yang perangkatnya dimulai dalam ukuran 0,1-10 mikrometer dan terbuar dari komponen nano atau molekul. (Fudhita dan Annisa. 2016).

Terdapat dua tipe nanorobot yaitu organik atau biasa dikenal dengan bionanorobots dan anorganik dimana nanorobot organik terbuat dari virus dna sel, sedangkan nanorobot anorganik terbuat dari structure diamond, sintesis protein, dan tipe material lainnya. Sesuai tipe nya, dapat diketahui bahwa nanorobot anorganik bersifat lebih  toxic. (Glecia et al. 2016)

Untuk melawan sel kanker, nanorobot menggunakan antibodi di dalam tubuh. Peneliti dari Wyss Institute mengembangkan teknologi sistem imun yang dapat melakukan patrol di aliran darah. Peneliti tersebut menerapkannya kepada jenis sel kanker leukimia dan limfoma. Cara menggerakan nanorobot ini adalah dengan cara mengkodekan muatan yang dapat mengaktifkan saklar bunuh diri sel. Saklar ini memicu apotosis yang akan membuat sel-sel abnormal hilang. Sel leukimia dan limfoma membutuhkan penkodean atibodi yang berbeda karena mereka tidak berbicara bahasa yang sama. (Glecia et al. 2016)

Selain menggunakan antibodi, nanorobot dapat bekerja dengan memotong DNA. Setelah untaian dipotong, kaki robot akan menjalar dan mencocokan DNA. Nanorobot dapat mengetahui tanda-tanda penyakir permukaan sel, tergradasi, dan keluar dari tubuh sehingga prosedur ini tidak akan meninggalkan bekas luka sedikitpun. (Glecia et al. 2016)

Penggunaan nanorobot dianggap lebih efisien dibanding menggunakan alat-alat lainnya karena nanorobot dapat mendeteksi pathogen dan bahan kimia yang ganjil, hal ini akan membantu para dokter untuk mendiagnosa dan mengobati pasien secara akurat. Selain lebih efisien, biaya penggunaan nanorobot untuk melakukan operasi juga lebih murah. Dengan adanya teknologi nano dalam bidang medis, khususnya nanorobot, angka kematian akan turun drastis. Jika nanorobot dikembangkan lagi, pastinya akan menjadi alternatif penanggulan penyakit-penyakit seperti kanker, dan penyakit-penyakit lain di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun