Mohon tunggu...
Dian FitriNingrum
Dian FitriNingrum Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Seorang pustakawan yang bercita² untuk memajukan literasi di madrasahnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trik Waka Kesiswaan MTsN 2 Bantul dalam Membangun Karakter Siswa

28 Agustus 2024   13:50 Diperbarui: 28 Agustus 2024   14:02 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa sedang bersiap menyiram tanaman. (Dok.agt)

Pembiasaan rutin pagi siswa MTsN 2 Bantul setiap hari adalah sholat Dhuha berjamaah di Mushola Raudhatul 'Ulum dilanjutkan dengan rangkaiannya yakni dzikir pagi, bacaan nadzom asmaul husna, sholawat nariyah, dan bacaan sayyidul istighfar. Keikutsertaan siswa dipantau dalam pembiasaan tersebut dibawah koordinator Tugiyo, Waka Kesiswaan MTsN 2 Bantul. Bagi siswa yang terlambat sholat Dhuha, tidak mengikuti rangkaian sholat Dhuha dengan tertib diberikan teguran, nasehat dan konsekuensi yang mendidik, misalnya dengan diminta sholat sendiri, jadi muadzin, memimpin baca nadzom asmaul husna, menjadi penceramah atau bahkan diminta mencintai tanaman.

Tugiyo mengatakan, "Di MTsN 2 Bantul, siswa dibiasakan sholat Dhuha berjama'ah dengan segala rangkaiannya. Kami mencoba mendisiplinkan mereka agar mereka mengikutinya dengan baik. Karena madrasah kami madrasah ramah anak, maka dalam memberikan konsekuensi pun harus yang mendidik dan ramah anak. Alhamdulillah siswa kita menerima dengan senang hati, buktinya siswa bisa tampil percaya diri memimpin nadzom Asmaul Husna, sholawat nariyah, sayyidul istighfar di hadapan para jamaah, melantunkan adzan maupun konsekuensi yang lainnya," ungkapnya.

Siswa dididik untu cinta lingkungan. (Dok.agt)
Siswa dididik untu cinta lingkungan. (Dok.agt)
Mencintai tanaman juga merupakan bukti konsekuensi membangun karakter siswa yang diberikan oleh Waka Kesiswaan pada salah satu siswa, Muhammad Yusuf Arifin, yang terpantau terlambat dalam mengikuti rangkaian kegiatan pembiasaan karakter pagi di Mushala pada Selasa (27/08) dikarenakan bangun kesiangan. Ia diberikan tugas untuk cinta tanaman dengan menyirami bunga dan tanaman yang ada di lingkungan madrasah. 

Dengan ikhlas hati dan tidak malu, ia menyirami bunga menggunakan selang air. Ketika ditemui tim kontributor berita, Yusuf menyampaikan senang dan tidak malu dengan tugas yang dia terima. "Saya malah senang dan berterima kasih dengan tugas ini, artinya saya diperhatikan oleh bapak/ibu guru, agar saya tidak terlambat lagi dan selalu disiplin ke depannya," ujarnya. Setelah itu dia diminta untuk melakukan sholat Dhuha sendiri. (Agt)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun