Kata 'semaan' berasal dari bahasa Arab sami'a-yasma'u, yang artinya mendengar. Kata tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi "simaan" atau "simak", dan dalam bahasa Jawa disebut "semaan". Dalam penggunaanya, kata ini tidak diterapkan secara umum sesuai asal maknanya, tetapi digunakan secara khusus kepada suatu aktivitas tertentu para santri atau masyarakat umum yang membaca dan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an. Tidak hanya sekadar membaca dan mendengar Al-Qur'an, penggunaan kata semaan saat ini secara ketat disematkan kepada sejumlah orang yang membaca dan menghafal Al-Qur'an dengan cara menghafalnya.
Semaan Al-Qur'an telah menjadi agenda rutin di MTsN 2 Bantul. Kegiatan ini biasa dilakukan tiap pekan terakhir di penghujung bulan. Seperti pada hari ini, Senin (29/01), bertempat di Mushola Raudhatul 'Ulum, seluruh civitas MTsN 2 Bantul mengikuti kegiatan Semaan Al-Quran. Acara ini dipandu oleh Eni Munawaroh dan Iva Nurkhayya selaku Guru Tahfidz. Acara dibuka dengan membaca Al-Fatehah bersama, dilanjutkan dengan tawassul yang dipimpin oleh Daris Mustofa. Berikutnya adalah semaan juz 1 Al-Quran, dilafalkan oleh M. Nur Affandi (kelas IXA) dan Ahmad Khusnul Khuluq (kelas VIIIA), yang disimak dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi MTsN 2 Bantul.
Isti Bandini, S. Pd., M. Pd.,selaku Kepala MTsN 2 Bantul, dalam sambutannya menjelaskan mengenai keutamaan membaca dan menghafalkan Al-Qur'an. "Salah satu manfaat mempelajari dan menghafal Al Quran akan mendapatkan syafaat dan pertolongan Allah SWT di hari kiamat," jelasnya. "Penghafal Al Quran juga dijanjikan oleh Allah SWT mendapatkan derajat yang tinggi, serta mendapatkan penghormatan diantara sesama umat manusia di dunia," lanjutnya. Dalam kesempatan itu, beliau juga mengungkapkan rasa bangganya melihat siswa-siswi yang tengah berproses dalam menghafalkan Al-Qur'an. (nfa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H