Salah satu perbedaan yang terdapat dalam implementasi kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya seperti K13, KTSP dsb adalah pada kurikulum merdeka terdapat muatan Projek Penguatan Profil Pelajran Pacasila (P5). Projek Penguatan Profil PelajarPancasila merupakan hal baru  yaitu pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Sebuah projek adalah serangkaian kegiatan yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara memeriksa sebuah topik yang menantang. Projek ini dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melakukan penyelidikan, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk atau tindakan. Berdasarkan Pedoman Kemendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah sebuah kegiatan kokurikuler yang berfokus pada pendekatan proyek untuk memperkuat upaya dalam mencapai kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Karakter yang diharapkan tersebut tertuang dalam dimensi yang terdiri dari 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif. Hal tersebut diatur dalam Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
Jadi harapannya setelah mengikuti proses pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) peserta didik memiliki karakter yang tertuanng dalam dimensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Namun pada kenyataannya banyak yang salah paham tentang tujuan akhir dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Banyak yang beranggapan tujuan akhirnya adalah peserta didik dapat menghasilkan produk yang bagus yang akan dipamerkan dalam kegiatan gelar karya. Padalah produk tersebut hanyalah media agar karakter yang tertuang dalam dimensi P5 dapat tercapai. sebagai contoh boleh jadi seorang peserta didik yang menghasilkan produk yang bagus nilainya lebih rendah dari pada peserta didik yang menghasilkan produk kurang bagus hal ini dikaenakan dalam proses pembuatan produk tersebut peserta didik yang produknya bagus tersebut karakter yang diharapkan dalam dimensi P5 belum tercapai dengan baik. Karena penilaian dari P5 bukan produknya tetapi karakter peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran Projek Penguatan Profil pelajar Pancasila (P5 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H