Mohon tunggu...
Dian Lestari
Dian Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional UIN Sunan Ampel Surabaya

Pribadi yang menyukai isu-isu internasional, baik sosial, politik, ekonomi, diplomasi, keamanan dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi Amerika dan Hegemoni Amerika Serikat

26 Januari 2024   13:20 Diperbarui: 26 Januari 2024   13:23 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui bahwa Amerika Serikat hingga saat ini masih menjadi negara yang mendominasi negara-negara lainnya di dunia. Pada awalnya, penduduk asli Amerika sendiri yaitu suku Indian, namun situasi tersebut kemudian berubah ketika penjajah dari Eropa datang ke Amerika.  Pada tahun 1492 Columbus Christopher merupakan orang pertama kali yang menemukan AS pada saat ia sedang melaksanakan misi pelayarannya untuk mengitari bagianbagian bumi. Kemudian penemuan Amerika oleh Columbus tersebar luas ke penjuru Eropa serta memicu adanya perebutan wilayah oleh negara-negara seperti Spanyol, Inggris dan Perancis.

 Karena luasnya wilayah Amerika Utara, menjadikan hal tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mengeksplor wilayah Amerika Utara. Sehingga negara-negara di Kawasan Eropa memberikan izin kepada masyarakatnya untuk melakukan migrasi ke Amerka. Kebijakan ini ternyata sangat disambut oleh Masyarakat Eropa karena mereka menganggap bahwa hal ini menjadi peluang bagi mereka untuk memulai hidup baru. 

Inggris merupakan salah satu negara Eropa yang mengirimkan banyak warganya untuk melakukan migrasi ke Amerika, bukan hanya itu Inggris juga membentuk kolonialisasi di Amerika. Aktivasi colonial Inggris dimulai secara intensif pada masa pemerintahan Raja James 1 tahun 1603-1625. Pemerintah Inggris memiliki national interest yaitu untuk memperluas wilayah imeperium dan juga kepentingan ekonomi yang menjadi alasan utama mengapa melakukan kolonialisasi besar-besaran di Amerika. Karena kepentingan ekonomi, dua kelompok dagang Inggris, Virginia Company dan Plymouth Virginia Company, meminta kerajaan tersebut mendirikan pasar modal untuk membiayai penjajahan di Amerika Utara. Kehadiran koloni virgina juga telah sukses menajdi senter ekonomi yang Sejahtera dengan komoditas tembakau virginia yang cukup terkenal. Keberhasilan ini menjadi pemicu peberbagai koloni baru yang ada di Amerika Utara. Inggris memiliki tiga belas koloni di Amerika Utara hingga pertengahan abad ke-18.

Selanjutnya, di akhir abad ke-17, persaingan anatar Inggris dan Perancis semakin sengit dimana kedua negara tersebut saling berusaha untu mengambil wilayah serta menjadi penguasa Amerika. Sebenarnya perang antar kedua negara tersebut bukanlah yang pertama, Inggris dan Perancis memang memiliki hubungan yang kurang baik karena sebelumnya pernah terlibat perang dii tahun 1702-1713 dan 1744-1748. Peperangan itu kemudian berakhir yang ditandai dengan perjanjian Aix-la-Chapelle yang merpakan perjanjian damai pada tahun 1748. Namun perjanjian damai tersebut dikhianati oleh Inggris diakrenakan Inggris memiliki kepentingan untuk memperluas wilayah nya dengan merebut wilayah Barat Amerika yang pada saat itu dikuasai oleh Perancis. Hal inilah yang menjadi awaldari peperangan antaran bangsa Eropa satu dengan yang lainnya untuk memperebutkan kekuasaan dan memperluas wilayahnya.Yang menjadi puncak dalam perang ini yaitu di tahun 1756-1763 yang merupakan perang tujuh tahun antara Inggris dan Prancis. 

Perang tujuh tahun ini tida hanya melibatkan dua negara yang sedang berkonflik saja, tetapi juga melibatkan negara-negara lain yang memberikan pengaruhnnya di medan perang. Dimana pada saat itu Jerman da Portugis memberikan dukungannya terhadapInggris sedangan Austria dan Spanyol berada di pihak Perancis. Selama periode ini, Perancis dan Austria mendominasi perang yang diprediksi akan menang. Namun titik balik terjadi ketika tentara Prusia bergabung dengan Inggris dan berhasil memenangkan Pertempuran Rosbach. Kemenangan ini mendongkrak semangat tentara Inggris dan akhirnya berhasil mengendalikan jalannya perang. Kemenangan perang lainnya termasuk wilayah Plassey, Quebec, Kanada di India, perang berlanjut di Minden, Jerman pada tahun 1759, dan keberhasilan merebut Montreal, Kanada pada tahun 1760. Kemudian di tahun 1763, Inggris dinyatakan menang dalam peperangan sengit dengan Perancis.

Meskipun Inggris memenangkan peperangan, namun perang yang terjadi selama tujuh tahun ini menguras keungan Inggris, sehingga Inggris menerapkan kebijakan penarikan pajak kepada rakyat di 13 koloninya. Hal ini merupakan cara Inggris untuk menstabilkan perekonomiannya pasca perang. Salah satu kebijakan pajak yang diterapkan oleh Inggris yaitu Townshend Act yang  mana keiijakan ini mewajibkan rakyat koloninya untuk membayar pajak pada produk-produk impor asal Inggris ,contohnya seperti cat, kertas, kaca dan teh. Namun akibat penerapan pajak ini, dimana msyarakat koloni merasa pajak yang dibayarkan terlalu tinggi ditambah lagi peraturan sepihak dari Inggris karena rakyat koloni tidak dapat memberikan aspirasi mau pun pendapatnya sehingga disinilah rakyat koloni sadar bahwa hal tersebut merugikan mereka. Kemduia karena hal ini rakyat koloni meyuarakan protesnya pada tahun 1770 dengan melakukan pemboikotan terhadap produk impor dari Inggris. 

Dalam mengatasi masalah tersebut Raja Inggris yaitu Raja George III memrintah tentaranya untuk menertibkan situasi dan mengembalikan rakyat koloni untuk kembali patuh terhadap kebijaknnya. Namun hal ini menjadi boomerang bagi Inggris, dimana rakyat koloni terus melangsungkan aksi demonstrasinya dengan menggunakan slogan No taxation without representation. Pada 18 Desember 1773, adanya peristiwa The Boston Tea Party yang merupakan tragdei iconic dlama Sejarah Revolusi Amerika. Peristiwa ini merupakanbentuk aksi protes rakyat koloni terhadap perilaku inggris yang semena-mena termasuk pada penerapan pajak teh. Tragedi ii diawali ketika tiga kapal the milik East ndia Company berlbuh di Boston, Massachusetts. Tanpa disadari terdapat kelompok warga koloni yang disebut Sons of Liberty melakukan penyamaran sebagai pekerja Indian. Mereka berhasil masuk ke kapal lalu teh-teh yang ada di kapal tersebut dibuang ke laut.

 Akibatnya raja Inggris memperlihatkan amarahnya dengan membuat kebijakan Ontolerable Act pada 1774 yang didalamnya terdapat beberapa hal yaitu Penutupan Pelabuhan Boston, Ganti rugi atas pembuangan the, pembubaran majelis umum, apabila pejabat Inggris melakukan pelanggaran hukum, mereka tidak dapat di hukum di pengadilan kota Massachusetts, dan yang terakhir bangunan kosong milik rakyat koloni, dialihkan sebagai tempat menampug tantara Inggris. Melihat hal ini membuat rakyat koloni marah dan menentang kebijakan tersebut, rakyat koloni juga menegaskan bahwa mereka bukan lagi bagian dari Inggris. Hingga akhirnya perang pun pecah dengan skala yang besar. 

Diawali dengan perang Lexington yang menjadi awal peperangan terbuka antara 13 koloni dengan Inggis pada 19 April 1775. Pertempuran ini terjadi karena Raja George III mengabaikan keptusan kongres continental I. Pertempuran kemudian menjalar dari kota Lexington ke Kota Concord dan akhirnya ke Boston.  Selanjutanya adanya pertempuran Buker Hill yang terjadi pada 17 Juni 1775. Meskipun tentara Amerika tidak banyak berpengalaman dalam perang, mereka berhasil menahan pasukan Inggris selama lebih dari dua jam di Breed's Hill. Ini menunjukkan bahwa ribuan tentara Inggris tidak terintimidasi oleh tentara Amerika. Lebih dari 1.000 dari 2.200 tentara berpengalaman Inggris terluka parah dan gugur di medan perang. 

Setelah ada nya dua tragedy pertempuran yang sangat hebat, pada 4 Juli1776 warga koloni menyatakan bahwa mereka telah memisahkan diri dari Inggris dan mendeklarasikan kemerdekaan Amerika, deklrasai ini dinyatakan bersamaan dengan kebijakan Kongres Kontinental II. Namun ternyata Raja Georhe III tidak erima atas pernyataan rakyat koloni tersebut sehingga raja Inggris memerbikan perlawanan kepada rakyat koloni. Kemudian pada 17 Oktober 1777, pasukan Inggris berusaha untuk mengambi wilaya Lembah Sungai Hudsin selama perang revolusi. Namun Inggris gagal mencapai tujuannya. Amerika yang dibantu oleh perancis, Belanda dan negara Eropa lainnya menjadikan Amerika meraih kemenangannya dan Inggris yang harus menerima kekalahanpada peperangan ini. 

Setelah peiode perang Panjang ini terlewati pada 1775- 1781, Kerajaan inggris menyatakan menyerah dan kalah.Inggris dan Amerika menandatangani perjanjian yang dinamakan Treaty of Paris, dimana didalamnya terdapat poin-poin penting, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun