Mohon tunggu...
Oedin Only
Oedin Only Mohon Tunggu... Administrasi - Pemberdaya dan Petani

Berkeseharian dengan Desa dan Petani | Berutinitas dalam Pemberdayaan Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha | Menyenangi Opini, Analisis dan Literasi | Ingin Berfocus Sebagai Penggiat Analisis Politik Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Berkelas Global | Juara I Lomba Blog KPK 2012

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menabung di Negeri Lumpur

9 Desember 2014   12:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:43 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kawan, Ingatkah kau tentang kabar negeri lumpur

Tentang penghuninya dan 6 pahlawan

Yang melawan nasib dengan senjata air mata

Meluluhkan angkuh demi memenangkan dukungan

Membuat palu di meja MK melengking tiga kali

Negara, negara harus menggunakan saktinya

Komat kamit mulut pengadil membaca putusan

Mirip komandan mengkado instruksi pada bawahan

Sembilan triliuan sudah negara menabung di negeri lumpur

Agar cukup membeli tawa yang tersungkur

Mengembali harap yang tergusur

Agar penghuni kembali berimpi indah dan enak tidur

Hanya tiga triliun mereka membeli poranda dan air mata

Lalu dengan pongah membagi lumpur cumacuma

Tapi ketika lumpur durhaka dan memangsa

Mereka menghamba di balik kursi umara

Duhai, tidakkah keburaman ini mengusikmu

Menggelitik nuranimu yang bisu

Agar garang menggugat tiputipu demokrasi

Yang sekian lama ingkar janji

Sekian lama menggalau hati

Berita terkait : Negeri Lumpur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun