Mohon tunggu...
Panji B Majiid
Panji B Majiid Mohon Tunggu... Penulis - penulis

Seorang penulis yang sedang merenungi apa saja yang terlintas dalam pikiran, menetap walau hanya bayang namun abadi dalam setiap doa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tolah-toleh Terpaksa Membaca

21 Maret 2024   16:32 Diperbarui: 21 Maret 2024   16:45 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang berkata bahwa membaca adalah perkerjaan orang kaya yang setiap pagi bila selesai olahragaMinum kopi sambil membaca  bahkan ada yang mengira bahwa kegiatan membaca lebih mendekati kaum  LANSIA yang menikmati masa - masa pensiun.
Tentang orang kaya yang mempunyai mesin uang atau atas nama lainnya jual beli saham
Mereka tak berkerja ke kantor pun uang terus bertambah sebab enaknya menjadi pemodal biar orang pandai yang memutarkan uangnya biar para pengelolah perusahaan yang melipatgandakan uangnya.

Lucunya masyarakat kita kalau teringat ingin membaca bukan karna suka tapi karna kebutuhan saja
Misalnya bibi inem diperintahkan oleh tuan Majikannya untuk belanja ke pasar
Lalu bibi inem membawa coretan daftar belanjaan berserta nama toko penjualnya baru deh bibi inem mau membaca, setelah mengalami hal pahit beberapa waktu lalu pergi ke pasar tanpa membawa catatan hanya bermodal tas keranjang dengan uang belanja dari  majikan tanpa menghitung lagi tanpa mau tau alamat blok toko dan harga sembako terkini sampai-sampai bibi Inem sibuk tolah - toleh seperti orang bingung lalu datang orang tidak dikenal menepuk bahunya dari belakang  kemudian sadar-sadar di warteg hingga kalung emas dan uang belanja entah hilang kemana.

Pada saat bersamaan di lain cerita misalnya juga pak Radimin supir pribadi tuan majikan yang setiap pagi kerjaannya menemani Bibi Inem saat pergi ke pasar. sudah dibelikan smartphone oleh Tuan majikan untuk kebutuhan berkerja agar mudah dalam berkomunikasi serta melek teknologi diharapkan bisa menginstali aplikasi untuk kelancaran sehari-hari. Namun hingga saat ini beliau tak pernah menggunakan aplikasi pintar petunjuk jalan.

Jadi pak Min mau membaca saat tak tau arah tujuan entah pergi atau pulang baru deh pak Min teringat membaca pelang jalan
Paling tidak mengandalkan kompas bacot alias mengandalkan mulut untuk bertanya tanpa mau mencari tau di google. Sebenernya yang di alami Bibi Inem dan Pak Radimin itu suatu masalah yang banyak terjadi di tengah - tengah masyarakat kita. Banyak yang punya smartphone namun tak  jarang menggunakannya dengan luwes dan bijak

Paling tidak saya sebagai penulis berharap saat ada mahasiswa kuliah kerja nyata mau membuka penyuluhan atau pun pelatihan non prabayar untuk masyarakat tertinggal dari teknologi masa kini. Walau pada kenyataannya minat untuk terlibat dalam pembelajaran harus diiringi oleh hadiah sungguh pragmatiskah wajah masyarakat kita hari ini hingga kasak kusuk konsolidasi calon anggota dewan legislatif untuk hadir di tengah-tengah masyarakat saja tidak percaya diri bila hanya datang mengendarai motor bebek bukan pajero sport sebab sebagian kita menilai dari apa yang terlihat oleh mata.

kembali ke Bibi Inem yang baru saja mengenang peristiwa korban hipnotis. Yang Saban hari dalam menggali informasi pun bibi inem dan Pak Radimin hanya mengandalkan berita televisi itu pun berita yang aktual satu jam sekali lapor. Karna tayangan yang mereka tonton. Acara hiburan drama realigi dari waktu pagi hingga petang yang intinya kisah pelakor maupun kisah seorang remaja yang sedang buru-buru berangkat ke kampus lalu tiba-tiba berpapasan dengan Abang kurir tampan yang lajunya penuh beban sebab kiri kanan nya penuh dengan paket kiriman hingga pas belok jatuh berantakan lalu saling meminta maaf kemudian kenalan tukaran nomer esoknya jalan baru mulai deh bolos berangkat ke kampus sibuk PDKT hingga uang iuran SPP ke pakai sampai-sampai membohongi orang tua.

Kendati demikian desir angin di padang gersang jika di biarkan luka menganga. pada kenyataannya dengan menjamurnya perguruan tinggi sebagai lembaga pemikiran dan pusat peradaban yang ramai dengan mahasiswa bukankah seharusnya bisa mewarnai kehadirannya menjadi lokomotif pengantar perubahan agar kasus seperti Bibi Inem dan Pak Radimin tidak terulang kembali lalu masyarakat meningkat kecakapannya untuk berpikir maju dengan membuka kelas pelatihan maupun penyuluhan anti hoax atau paling tidak mengajarkan food fotografi, cara mendesain pamplet digital untuk promosi usaha produk yang ingin ditawarkan dan mendaftarkannya ke aplikasi jual beli online (market place)

Dalam diam penuh harap semoga lekas mawujud upaya-upaya baik para lulusan sarjana
Tak hanya lagi menjadi operator teknologi. Namun juga menjadi bagian pemberi solusi
Menganalisa segala latar belakang tertinggal lalu memberikan uraian dengan teknik penelitian yang diajarkan di bangku kuliahan. menoleh apa yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara Pahlawan indonesia yang hari lahirnya dijadikan sebagai hari Pendidikan nasional bahwa "Apapun yang dilakukan oleh seseorang hendaknya bermanfaat untuk dirinya sendiri, bermanfaat untuk bangsanya maupun untuk semua orang di dunia"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun