Mohon tunggu...
heri af
heri af Mohon Tunggu... Dosen - Traveller- visual design n art

Dosen Fotografi dan Dkv, Mahasiswa aktif pasca sarjana magister ilmu komunikasi, Ketua Alumni SR, Sekjen Alumni Pecinta Alam SMA, Mantan pekerja tv, kontributor foto komersil, konten kreator dan penggiat sosial. I'm a postmodernism, skuteris and i dream journey to pacific crest trail and rest to Andorra...

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Etika Memotret Buat yang Sudah Gak Sabar Hunting Foto Lagi

13 Agustus 2021   18:26 Diperbarui: 13 Agustus 2021   18:33 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kalian tidak sabar lagi ingin terjun memotret setelah penantian panjang akibat pandemi. Kegiatan memotret adalah kegiatan yang mengasikan apalagi jika dilakukan secara bersama-sama dengan teman satu hobi. 

Salah satu yang dapat dilakukan bersama adalah foto human Interest. Karena pemotretan kita banyak mengabadikan masyarakat dengan cerita mereka masing-masing, jangan lupa untuk selalu beretika yang baik. 

Sebab pada kenyataannya fotografi di tengah lingkungan masyarakat  lebih banyak melibatkan interaksi sosial ketimbang memotretnya sendiri. Disini ada 3 tips yang mungkin bisa kamu camkan dalam pemotretan nanti.  

1. Berlaku Sopan Agar Orang Menerima Kehadiran Anda

Bagi para fotografer jurnalis dan mereka yang menyukai pemotretan orang, anda harus berusaha agar kehadiran anda diterima baik oleh mereka dan tidak menjadi ancaman. 

Ada baiknya anda menjelaskan identitas anda atau anda berlaku ramah dan murah senyum dengan sesekali menyapa namun anda tetap menjaga jarak agar anda bisa menemukan sisi yang berbeda dari obyek anda.

2. Jangan Pernah Memberi Tips Dan Janji Manis

Para fotografer jurnalistik sangat tahu bahwa sekali mereka memberikan tips kepada obyeknya setelah pemotretan, itu akan menjadi tradisi yang membahayakan bagi keberlangsungan liputan foto di masa datang. 

Kecuali anda datang ke suatu lokasi lalu men set up untuk kepentingan komersil dengan melibatkan penduduk lokal, maka itu wajib bagi anda memberikan fee karena di dasarkan untuk kepentingan komersial.

3. Tidak Membuat Kegaduhan dan menghormati aturan setempat

Ada banyak kumpulan komunitas fotografi yang jika mengadakan sesi hunting mengundang keriuhan dari pesertanya yang notabene adalah fotografer. 

Hal ini patut disadari oleh panitia penyelenggara untuk menertibkan jalannya acara pemotretan. Untuk sesi pemotretan tunggal, biasanya fotografer jarang berbicara banyak kecuali dengan kode dan bahasa singkat. 

Biar bagaimanapun, fotografer adalah bagian dari masyarakat. Etika yang baik tentu bisa mewakili citra baik fotografer secara keseluruhan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun