PENGARUH PROGRAM CSR "BLUE BAG PROJECT" IKEA TERHADAP PERUBAHAN Â GAYA GO GREEN KONSUMEN
1. Pendahuluan
Di tengah gaya hidup yang moderat, konsumen membutuhkan perangkat rumah tangga yang cocok dengan pola ini. IKEA adalah organisasi yang dikenal sebagai salah satu retailer perangkat rumah dan furnitur yang mengusung ide yang maju dan moderat. Perusahaan IKEA didirikan enam puluh tahun sebelumnya dari hutan belantara Swedia Selatan oleh Ingvar Kamprad dan sekarang telah berkembang pesat dan telah menjadi retailer besar di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.
Isu lingkungan telah secara konsisten menjadi subjek penting di dunia yang tidak dapat disangkal lagi. Berkurangnya sumber bahan bakar, tanaman hijau termasuk hutan dan hewan serta kualitas udara yang memburuk adalah kekhawatiran mendasar dalam beberapa kebijakan yang diambil oleh pemerintah terhadap isu lingkungan tersebut. Tugas organisasi dalam hal ini perusahaan adalah melobi pentingnya lingkungan sejauh mempengaruhi dan meningkatkan citra organisasi seperti halnya konsumen mengubah gaya hidup mereka menjadi lebih hijau dengan mengurangi penggunaan plastik dan bahan lain yang sulit membusuk.
IKEA Â sendiri Selalu mengunakan bahan yang dapat didaur ulang dan tidak berbahaya bagi ekosistem. Sebagian besar barang Ikea terbuat dari kayu, besi, dan keramik. Penggunaan bahan plastik sangat dihindarkan dalam barang-barang yang dibuat oleh IKEA termasuk juga bahan pembungkus produk yang dijual dan tas plastik.
2. Pembahasan
2.1 Program CSR IKEA
Isu-isu alam dan perubahan gaya hidup yang moderat semakin menjadi hal yang mutakhir. Oleh karena itu, penulis mencoba memaparkan "Pengaruh Program CSR IKEA Blue Bag Project terhadap Gaya Hidup Go Green Konsumen. Alasan penulisan esai dalam artikel ini adalah karena IKEA bertekad menjadi penggerak dalam mengubah gaya hidup moderat para pembeli tertentu yang merupakan kaum urban metropolitan. Momen ini Bertepatan dengan Hari Bumi 2021 yang bertemakan "Membangun Kembali Bumi Kita". Untuk tetap memperhatikan iklim yang harus terus berkembang, setiap individu atau organisasi harus melangkah untuk piring dan membangkitkan iklim sosial yang meliputi.Ikea sebagai sebuah organisasi kemudian, kemudian membuat standar yang disebut IKEA Way (IWAY).Substansi standar adalah prasyarat dasar untuk lingkungan seperti kondisi kerja dan sosial saat membeli barang, bahan dan administrasi di tempat kerja profesional IKEA. Salah satu cara yang diambil oleh IKEA adalah memperkenalkan pembeli setianya dengan tas "Frakta" sebagai tas yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan menggantikan kemasan plastik yang telah dibatasi penggunaannya. Gerakan ini penting untuk CSR "Blue Bag Project" sebagai bentuk kepedulian IKEA terhadap iklim. Sebagian keuntungan dari penjualan "Frakta" diberikan untuk membangun 100 septic tank di wilayah Jakarta Utara bersama Mercy Corps Indonesia.
2.2 Teori Komunikasi
Penulis menggunakan teori Komunikasi Organisasi dimana dalam Tradisi Sibernetika terdapat teori Taylor's Co-Orientation. Pemikiran Taylor dimulai dari gagasan bahwa kegiatan berorganisasi terjadi ketika dua orang berinteraksi seputar fokus masalah tertentu yang disebut co-orientasi . Orientasinya pada sebuah obyek umum yaitu seputar topik, gagasan, isu, keprihatinan dan sebagainya.Â
Teori berikutnya yang juga digunakan dan masih melekat pada Tradisi Sibernetika adalah penyebaran informasi dan pengaruh dimana peneliti menemukan bahwa pengaruh media dipengaruhi oleh komunikasi interpersonal yang dikenal sebagai hipotesis arus dua langkah.