Mohon tunggu...
Lucky Haryadi
Lucky Haryadi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Halo! My name is Lucky, who am I? I just love to go deep in this world. So you can go deep inside the skin of culture and beauty and the world with me. One day I want to know this world better and can share to all of you. Support me please! I also want to make Hostel and Tour in Indonesia, and make Indonesia the best place for independent travel!\r\n\r\nSee my Travel blog:\r\n\r\nhttp://ksanaksini.blogspot.com/\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu 2014: Memberikan Pertanyaan Bukan Jawaban

11 April 2014   18:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:47 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejutan, itulah salah satu kekuatan Indonesia. Prediksi survei tidak terbukti pada saat hari H sehinggal hal ini menimbulkan pertanyaan baru dibandingkan jawaban yang diharapkan. Presiden Indonesia yang sudah diperkirakan ialah Jokowi dengan dukungan legislatif yang kuat berubah menjadi arena peroplitikan kembali. DPR akan kembali bermain politik dibandingkan bekerja, siapapun presidennya bakal terus digoyang isu-isu politik. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang menarik untuk diajukan.

1. Mengapa PDI-P tidak mengalami peningkatan signifikan atas pencalonan Jokowi?

2. Apa daya tarik dari partai Islam yang meningkat dan memutarbalikan survei?

3. Bagaimana bentuk koalisi dan bentuk pemerintahan kita dengan komposisi yang ada?

4. Apa yang menyebabkan PKB naek secara signifikan?

5. Hanura dengan kekuatan media sangat besar mengapa tidak mampu mengangkat suara?

Adapun dari hasil pemilu dan gelagat partai saya cukup pesimis bahwa Indonesia dapat membangun dengan baik. Pada awal pemerintahan nanti , parta oposisi dan oportunis akan menjatuhkan reputasi pemerintah dan Indonesia akan kembali jalan di tempat. Lihat saja Jakarta yang dipimpin Jokowi, DPRD tampaknya tidak rela kalau pemenang berhasil. Dengan mental yang lebih baik jatuh sama-sama daripada liat orang lain senang, tampaknya masa depan bangsa belum terlihat cerah. Dan pertanyaan utamanya adalah apakah demokarsi telah membawa Indonesia menjadi lebih baik? Apakah kita sebagai rakyat telah menjadi motor penggerak bangsa?

Semoga dalam segala pesimisme ini,  ada setitik harapan dari setiap rakyat untuk menjadi bangsa yang bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun