Mohon tunggu...
DIAJENG RIZQIANA DWI YULIANTI
DIAJENG RIZQIANA DWI YULIANTI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya membaca, saya juga seseorang yang ingin belajar hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Press Release: Mengenal Batik Warisan Budaya Indonesia

21 Juni 2024   12:36 Diperbarui: 21 Juni 2024   13:03 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batik merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang telah dikenal lama baik masyarakat Indonesia maupun penjuru dunia. Batik sendiri memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan menjadi salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia khususnya pulau Jawa. Batik tidak hanya memiliki nilai penampilan dan keindahan saja, tetapi juga memiliki makna filosofi yang mendalam di setiap motifnya. Setiap daerah memiliki motif batik yang berbeda yang menandakan ciri khas tiap daerah.

Begitu juga pada daerah pulau Jawa khususnya kota Tegal. Tidak hanya di kota Pekalongan saja yang terkenal akan motif batiknya yang beragam, Tegal juga mempunyai motif yang indah dan bermacam-macam. Diantaranya motif beras mawur, watu pecah, gribigan, galaran, dan blarakan yang sudah dikenal oleh masyarakat.

Sebagai ungkapan semangat terhadap warisan budaya Indonesia yang kaya, mahasiswa dari Universitas Bina Sarana Informatika Kota Tegal telah memulai perjalanan untuk mempelajari dan mengenal kembali seni pembuatan batik. Batik, yang diakui sebagai warisan budaya UNESCO, memiliki makna sejarah yang dalam di Indonesia. Prosesnya melibatkan teknik canting dan pewarnaan pada kain, menghasilkan pola yang rumit dan desain yang memukau. 

Di bawah bimbingan pengrajin berpengalaman, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika Kota Tegal telah tenggelam dalam pembelajaran teknik pembuatan batik. Di mana proses pembuatan batik terdiri dari pembuatan pola batik, melukis kain dengan cairan malam menggunakan canting, memberi warna pada kain batik, penguncian warna, penglorodan kain batik, dan sampai pada proses akhir yaitu penjemuran kain batik. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pada tanggal 23 April 2024, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika Kota Tegal mulai belajar bagaimana proses pembuatan batik yang bertempat di Griya Batik Kota Tegal. Pembuatan pola batik pada kain mori menjadi awal proses pembuatan batik. Bahan kain seperti rayon, polyester, suteran dan bahan sinteris lainnya juga bisa dijadikan sebagai pengganti kain mori. Setelah selesai, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika melanjutkan tahap selanjutnya yaitu pemberian cairan malam dengan menggunakan canting mengikuti pola yang sudah dibuat pada kain mori sebelumnya.

Lalu pada keesokan harinya yaitu tanggal 24 April 2024, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika melanjutkan proses pembuatan batik. Langkah selanjutnya adalah pemberian warna pada kain yang sudah dilukis, di mana warna yang ada dilakukan dengan cara kuasan pada kain batik. Setelah kain sudah melewati proses pewarnaan, kain batik yang sudah diwarnai akan dijemur terlebih dahulu untuk menjaga kualitas warna dan kain. Lalu, penguncian warna menjadi proses selanjutnya yang dilakukan untuk mengunci warna pada kain agar tidak tercampur dan memengaruhi warna lainnya. Setelah melakukan proses penguncian warna, kain batik di celupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin malam atau bisa disebut proses penglorodan lalu dilanjut dengan penjemuran sebagai proses akhir pada pembuatan kain batik.

Pembuatan kain batik yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika menjadi sebuah pengenalan akan budaya batik di Indonesia. Dengan kekayaan tradisi dan warisan budaya yang mendalam, produksi kain batik di Kota Tegal tidak hanya mewakili keahlian yang luar biasa, namun juga mencerminkan komitmen kami dalam melestarikan warisan seni dan budaya Indonesia. Melalui proses yang berdedikasi dan detail, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika terus mengangkat keindahan kain Batik Tegal ke tingkat yang baru, melestarikan nilai-nilai tradisional sekaligus memberikan inspirasi untuk masa depan. Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika berharap  kain Batik Tegal tidak hanya menjadi pilihan fashion, namun juga menjadi simbol  keindahan dan keunggulan seni  Indonesia yang tak lekang oleh waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun