Di suatu pagi yang cerah, Sarah dan Adit berangkat kerja bersama menggunakan motor, seperti biasa mereka terjebak macet di jalan. Sarah pun mulai batuk-batuk ringan.
Sarah: "Kenapa ya, aku tiap pagi kayaknya sering banget batuk gini? Udara makin nggak enak deh di sini."
Adit: "Ya iyalah, tiap hari kita hirup knalpot kendaraan di jalan. Bisa jadi paru-paru kita tuh udah full polusi!"
Mereka berdua terdiam, meresapi fakta bahwa setiap hirupan asap kendaraan hari itu bukan sekadar soal macet, tapi soal bahaya yang lebih besar: ancaman kanker yang mereka hirup perlahan.
Menurut UU No.23 Tahun 1997, pencemaran udara adalah berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan aktivitas manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Ketika kita membicarakan polusi udara, asap kendaraan mungkin menjadi salah satu ancaman terbesar yang kita hadapi setiap hari. Tanpa disadari, setiap kita melaju di jalanan, ada bahaya yang mengintai—bukan hanya soal kesehatan paru-paru, tapi juga risiko yang lebih serius: kanker. Bagaimana asap kendaraan bisa berhubungan dengan karsinogenik?
Sederhananya, karsinogenik adalah zat yang bisa memicu perkembangan sel kanker dalam tubuh kita. Zat ini bisa masuk melalui berbagai cara, mulai dari makanan, minuman, hingga udara yang kita hirup. Nah, asap kendaraan adalah salah satu sumber karsinogen yang mungkin sering kita abaikan. Bayangkan saja, setiap hari kita berada di dekat kendaraan bermotor, tanpa sadar kita menghirup zat berbahaya ini secara terus-menerus.
Saat kita menghirup udara yang tercemar, partikel-partikel berbahaya ini bisa masuk ke sistem pernapasan dan mengendap di paru-paru. Dalam jangka waktu lama, paparan terus-menerus dapat merusak sel-sel tubuh kita dan menyebabkan mutasi genetik. Mutasi ini adalah awal dari pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali.
Asap kendaran itu bukan sekedar asap. Asap kendaraan mengandung campuran berbagai zat kimia berbahaya, salah satunya adalah bahan partikulat halus (PM2.5). Zat ini ukurannya super kecil—bahkan lebih kecil dari rambut manusia—sehingga sangat mudah masuk ke paru-paru kita. Selain itu, ada juga nitrogen dioksida (NO₂) dan benzena, dua senyawa kimia yang dikenal sebagai karsinogen oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).