Mohon tunggu...
Diajeng Hayu
Diajeng Hayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Sedekah Menjadi Kaya Raya

29 Agustus 2017   13:09 Diperbarui: 29 Agustus 2017   13:11 18202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda mendengar kisah seseorang yang sukses hidupnya karena bersedekah? Apabila belum cerita ini mungkin akan membuat diri Anda berubah dan mulai bersedekah mulai dari sekarang. Berikut ini akan diceritakan tentang kisah sedekah menjadi kaya.

Kisah Sedekah Menjadi Kaya

Awal mulanya sebut saja namanya Ahmad, sebelum mempunyai perusahaan yang besar dan kesuksesannya ini Ahmad awalnya hanyalah orang biasa yang bekerja serabutan disebuah kantor yang bergerak dibidang percetakan.

Bekerja tidak tetap membuatnya berfikir dan akhirnya memutuskan untuk membuka usaha sendiri dibidang percetakan yang sudah dipelajarinya saat dia bekerja. Dengan memiliki modal yang pas saja untuk membuka usaha kecil-kecilannya tersebut.

Belum lama Ahmad membuka usahanya itu, kemudian dia mendapatkan kabar bahwa Ayah handanya sedang sakit dan memerlukan operasi. Pada saat itu biaya operasi sebanyak 25 juta, Ahmad dan kedua kakaknya bingung memikirkan biaya operasi yang mahal itu.

Saudara-saudara Ahmad merupakan orang yang pas-pasan, dan Ahmad juga, usaha yang dirintisnya belum terlalu membuahkan hasil yang banyak. Tetapi pada saat itu Ahmad berkata akan menanggung semua biaya operasi ayahnya tersebut.

Kekuatan dan keinginan Ahmad yang begitu besar untuk ingin melihat ayahnya sehat kembali, yang membuat Ahmad tidak ragu untuk mengambil keputusan itu. Ketika dipikir secara logika Ahmad tidak mampu untuk membayar biaya operasi tersebut. Akan tetapi kekuatan bawah sadar dia yang menggerakkan dia untuk melakukan itu semua.

Benar saja setelah Ahmad memutuskan untuk mengambil tanggung jawab tersebut, usahanya mendapatkan orderan yang lumayan banyak. Akhirnya dengan biaya tabungan dan keuntungan itu, akhirnya Ahmad mampu membuat keinginannya terkabul dan ayahnya dapat sehat kembali.

Semenjak kejadian itu, usaha Ahmad perlahan tapi pasti mulai menapakkan hasilnya, mulai dari 1 karyawan pada mulanya, sekarang sudah puluhan karyawan dan mempunyai cabang percetakan sampai 3 tempat.

Melihat dari perjalanan Ahmad tersebut, kebenaran sedekah memang tidak diragukan lagi. Banyak dari ceramah-ceramah yang dilakukan oleh kiai, ustadz dan pemuka agama lain tentang keistimewaan sedekah. Memerintahkan untuk memperbanyak sedekah, karena dengan bersedekah akan memberikan manfaat yang luar biasa.

Ganjaran Sedekah

  • Sebanyak tingkat keikhlasan, apabila Anda ikhlas dalam bersedekah sebesar gunung, maka Allah akan memberikan ganjaran yang sebanyak gunung pula
  • Apabila Anda dalam bersedekah ikhlas memberikan maka Allah akan menggantinya dengan nilai yang 10 kali lipat lebih besar.
  • Apabila Anda lebih ikhlas lagi dalam bersedekah maka reward yang akan Anda dapatkan lebih besar lagi
  • Apabila Anda bersedekah dengan sangat ikhlas maka reward yang berupa rezeki akan dilipat gandakan tanpa batas oleh Allah

Kelebihan Sedekah

  • Mendatangkan ampunan Allah SWT
  • Memperbanyak rezeki
  • Menyembuhkan penyakit
  • Menolak bala
  • Memanjangkan umur

Hikmah Sedekah

  • Rezeki yang Anda dapatkan tidak akan terputus
  • Tidak akan membuat Anda miskin, malah sebaliknya, Anda akan semakin kaya
  • Menjaga rezeki dan harta Anda
  • Membuat Anda semakin beruntung
  • Membuat Anda akan semakin sukses
  • Membuat aura keberuntungan Anda semakin terpancarkan dan bersinar
  • Membuat kecerdasan spiritual Anda menjadi tinggi
  • Pikiran Anda akan menjadi lebih jernih

Demikianlah artikel singkat tentang kisah kelebihan ganjaran dan hikmah sedekah yang bisa menginspirasi Anda untuk memperbanyak sedekah. Dengan kelebihan, ganjaran dan hikmah yang sangat luar itu haruslah kita memperbanyak sedekah, yang akan membuat diri kita kaya didunia dan diakhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun