Mohon tunggu...
Diajeng Ayu Faradila Laksmi
Diajeng Ayu Faradila Laksmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

PGSD UNIVERSITAS JEMBER 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sejarah Bencana Krakatau 1883: Dampak Global Letusan Gunung Berapi

8 Desember 2024   21:35 Diperbarui: 8 Desember 2024   21:43 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan The Screm milik Edvard Munch. (https://pin.it/1yCv4LRYI)

Gunung Krakatau adalah salah satu gunung berapi paling terkenal dalam sejarah manusia. Letusannya pada Agustus 1883 menjadi peristiwa yang tidak hanya berdampak besar di kawasan Nusantara tetapi juga memberikan pengaruh signifikan pada skala global. Letusan ini menghancurkan kehidupan lokal, memengaruhi kondisi iklim dunia, dan membuka wawasan tentang kekuatan alam yang dapat melampaui batas geografis. Sebagai salah satu bencana alam terbesar, letusan Krakatau menjadi pelajaran penting tentang hubungan antara manusia, lingkungan, dan peristiwa alam.  

Kronologi Letusan dan Tsunami

Gunung Krakatau, yang terletak di Selat Sunda, mulai menunjukkan aktivitas vulkanik pada Mei 1883. Sejumlah letusan kecil terjadi dan sempat menimbulkan kekhawatiran di wilayah sekitar. Namun, puncak dari aktivitas ini terjadi pada 26-27 Agustus 1883, ketika serangkaian letusan dahsyat mengguncang pulau tersebut. Ledakan utama menghasilkan suara yang terdengar hingga ke Perth, Australia, dan Pulau Rodrigues di Samudra Hindia, yang berjarak lebih dari 4.800 kilometer. Suara tersebut tercatat sebagai salah satu yang terkeras dalam sejarah.  

Ledakan ini menghancurkan sebagian besar pulau Krakatau, menyisakan kaldera besar di tempat gunung tersebut berdiri. Abu vulkanik dan material panas terlempar hingga ketinggian 80 kilometer ke atmosfer. Letusan ini memicu tsunami setinggi 40 meter yang menghantam pesisir Pulau Jawa dan Sumatra, menghancurkan desa-desa di sepanjang pantai. Gelombang besar ini tidak hanya menewaskan lebih dari 36.000 orang, tetapi juga membawa perubahan drastis pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.  

Dampak Lingkungan

Efek letusan tidak hanya dirasakan di wilayah lokal, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan global. Abu vulkanik yang terlempar ke stratosfer tersebar ke seluruh dunia. Partikel-partikel ini memantulkan sinar matahari, menyebabkan penurunan suhu global rata-rata hingga 1,2 derajat Celsius selama beberapa tahun berikutnya. Fenomena ini dikenal sebagai "musim dingin vulkanik."  

Hujan abu tebal melapisi wilayah di sekitar Krakatau, menghancurkan tanaman, mencemari air, dan membunuh hewan ternak. Dalam jangka panjang, daerah sekitar Krakatau mengalami perubahan ekosistem yang drastis. Flora dan fauna baru muncul seiring waktu, menunjukkan bagaimana alam dapat pulih dan beradaptasi meskipun mengalami kehancuran besar.  

Dampak Global pada Iklim dan Budaya

Fenomena yang paling mencolok setelah letusan Krakatau adalah perubahan langit di berbagai belahan dunia. Langit berubah warna menjadi merah dan jingga yang intens, akibat difusi cahaya oleh partikel vulkanik di atmosfer. Fenomena ini terlihat di Eropa, Amerika Utara, dan wilayah lainnya, menciptakan pemandangan yang luar biasa namun mengkhawatirkan. Perubahan langit ini bahkan menginspirasi karya seni terkenal seperti The Scream karya Edvard Munch, yang menggambarkan suasana apokaliptik dengan langit merah yang mendominasi.  

Lukisan The Screm milik Edvard Munch. (https://pin.it/1yCv4LRYI)
Lukisan The Screm milik Edvard Munch. (https://pin.it/1yCv4LRYI)
Dampak global lainnya termasuk gangguan pada pola cuaca. Penurunan suhu global menyebabkan panen gagal di beberapa wilayah, yang berujung pada kelaparan dan gangguan ekonomi. Perubahan ini menunjukkan bagaimana peristiwa alam di satu wilayah dapat memengaruhi kehidupan di belahan dunia lainnya, menghubungkan manusia dalam jejaring kompleks yang tidak selalu terlihat.  

Pelajaran Penting dari Letusan Krakatau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun