Mohon tunggu...
diajeng ani
diajeng ani Mohon Tunggu... -

Seorang wanita yang berusaha lakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Galau Hati Tyas

23 September 2014   17:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:50 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dia termangu di depan pintu kamar itu. Hatinya ragu tuk mengetuk. Suara dengkur halus dari dalam kamar itu membuat tangannya seolah tertahan.

“Ada apa Tyas”

Tersentak dia mendengar suara di belakangnya. Hatinya lega seketika kala menemukan wajah teduh ibunya berada tepat di belakangnya.

“Ibu, Tyas ingin main ke rumah Dina”.

“Lalu kenapa Kamu mematung lama di depan pintu seperti tadi?” tanya Ibu

“Aku takut meminta izin, aku masih ingat kemarahan Ayah kemarin”.

“Tyas, Ayah marah seperti kemarin itu bukan berarti kamu tak boleh bermain. Kamu boleh bermain bersama teman-temanmu. Tapi selesaikan dulu kewajibanmu sebagai anak yang baik”.

“Kamu sudah shalat Ashar?’ Tanya ibu yang dijawabnya dengan anggukan

“Kamu sudah mandi sore?” lanjut ibu yang lagi-lagi dijawab dengan anggukan.

“Nah kalau kamu sudah shalat, sudah mandi tentu anak ibu yang cantik ini takkan dilarang bermain ke rumah teman. Sudah sana Dina sudah menunggu di depan itu”.

Mendengar jawaban ibu Tyas segera mencium tangan ibu dan menghambur keluar rumah menghampiri Dina yang sudah menunggu dari tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun