Masih terbelalak dengankata – kata yang diucapkan oleh seorang bapak kepadaku….. Hal ini menyadarkan aku bahwa sesungguhnya aku sangat mencintaiLasinem dan aku tak bisa membiarkan dia berlalu begitu saja …. Tekadku sudah bulat untuk menemuinya dan mengatakansemua yang selama ini ada dalam hatiku,… Kelihatan sangat tidak adil memang , kala aku membandingkan dirinya dengan wanita – wanita lain yang pernah aku kenal… Dia tidaklah istimewa tapi dia adalah wanita yang sungguh sangat berbeda….
Selama ini aku memandang dirinya sebagai sahabat tempat berkeluh kesah, dia mampu memahamiku … Tapi betapa bodohnya aku yang tak pernah memahaminya, jadi benar memang kalau dia pergi meninggalkanku… Hari ini aku akan mencari tahu keberadaannya, mencarinya karena aku sangat menginginkanya walupun dia tidak menerimaku sama sekali…….Aku ketahui keberadaan Lasinem dari paijo,…….. ya.. paijo teman dekatnya, dan rupa – rupanyaselama ini Lasinem sering bercerita tentangku kepada Paijo……. Dari situ aku juga tahu bahwa sebenarnya Paijo juga menaruh rasa yang sama seperti aku kepada Lasinem … Akkhhhhhh,,, saat ini bukan waktunya untuk cemburu, siapapun berhak memiliki Lasinem… Sekarang waktunya fokus untuk menacari Lasinem,, Paijo hanya mengatakan padaku kalau Lasinem bekerja di Jakarta saat ini… Aku langsung melanggang pergi, setelah paijo memberiku sebuah buku, diaryatau apalah itu , yang selama ini di bawa – bawa oleh Lasinem ……..
Pagi yang dingin saat aku berada di stasiun Tugu Yogyakarta pukul 6.30 pagi… Aku sengaja datang lebih pagi kemari dan menunggui kereta api yang akan membawaku ke Jakarta pagi ini …. Bersama kereta fajarku, akan ku jelajahi kota yang asing bagiku…. Walau kemungkinan itu kecil, aku bisa bertemu dengan Lasinem di kota yang sebesar itu…. Tapi karena lasinem aku bisa, karena aku menyayanginya maka aku mampu melakukan ini semua walau dia tak pernah tahu…
Kembali ke kota itu, kota yang banyak sekali kenangan .. Aku lakukan ini demi cinta ya .walaupun kelihatanya sangat konyol sekali. Di kota itu aku kehilangan cintaku yang dulu dan di kota itu pula aku akan mencari dimana perginya cintaku yang baru. Ke Jakarta aku kan kembali, walau apapun yang akan terjadi , hehh seperti petikan sebuah syair lagu…. Taksaka pagi membawaku pergi pagi itu,,, Aku duduk disamping ibu dan dua anaknya yang masih kecil, mereka tampak gembira pagi itu, mungkin baru pertama kalinya mereka naik kereta ini,,, Berlibur kata mereka ,,,sempat terlitas dalam pikirku saat melihat sebuah kursi kosong yang diduduki oleh seorang bapak tua.. Kursi 17 disamping kursi 18, mengingatkanku pada kenangan seorang wanita bernama lasmini…Aku dan lasmini pernah bercanda di kursi itu, kami saling mencintai , yaa, saat- saat yang sangat bahagia hingga 3 bulan kemudian, aku kembali ke kota yang sunyi ini seorang diri,,,.,
12 Desember2009,,, Hari ini aku mendengar dari orang terdekatmu, kamu menjalin hubungan baru dengan lelaki lain,,,,Itu sungguh sangat mengejutkanku, kamu memangggil namany a sama seperti kamu memanggilku, bahkan semua kenangan yang pernah kita buat akan hilang saat kamu bersamanya … Mengapa kamu membagi cintamu dengan orang lain, begitu cepat kamu melupakanku,,,, sayang ,,,, katakan kepadaku … Kenapa ????? ….. Persetan dengan cinta,, saat itu aku pergi meninggalkanmu,,,,, Aku tau rasa saklit ini membelengguku , kesalahanku kepadamu,,, Maaf hari itu aku membuatmu menangis, tapi sesungguhnya kamu harus tahu aku lebih merasa kesakitan daripada dirimu,, Kamu yang memilihnya bukan diriku…
Mungkin kamu lalui harimu bahagia bersamanya, Tapi mengapa, malam itu kamu menelponku sambil menangis “ Sayang,,, seharusnya aku masih sama kamu , aku tuh sayangnya sama kamu.. Aku ngak mau nikah sama cowok itu” ,kamu terus saja merengek layaknya anak kecil yang meminta permen pada ibunya,,,Dimana pendirianmu saat kamu memilihnya sebagai pendamping hidupmu dan meninggalkanku ???bukan rasa simpati yang aku rasa saat itu, justu aku tak mengerti saat kamu mengatakan itu “ .. Kata – katanya itu membuatku terombang – ambing akan cintaku ini selama hampir 6 bulan lebih…Kamu mencoba memilih antara aku dan dirinya ,,,,, Maaf AKU BUKAN LELAKI PILIHAN ,,,Selalu terungkap tanya benarkah dia wanita yang aku kenal hatinya ???,,, kamu menamparku dengan kata – kata itu,,, kamu palingkan muka saat aku tersenyum padamu ,, kamu tak mau menjabat tanganku saat aku inginkan sebuah pertemanan saja …. ??? Aku tak bisa memahami…. Kini hatiku tersenyum karena tumbuh cinta baru di hatiku dan itu bukan cintamu … ini cintaku untuk Lasinem ,,,, “ Maaf Lasmini, Aku Bukan milikmu lagi “……
Buuuuuukkk,,, suara buku diary milik Lasinem yang jatuh karena terrsenggol seorang pedagang asongan ..Sesaat membangunkanku akan anagan – angan tentang seorang gadis bernama Lasmini ..Maaf mas saya ngak sengaja.. kata seorang pedagang asong itu sambil memungut buku milikku… Oh , ngak papa jawabku singkat,,, Aku lihat pedagang asong yang mungkin masih sangat kecil, mungkin kalau dia sekolah, dia lebih mirip seusia anak SD kelas 6,,, Dek, Aku beli rokoknya satu bungkus pintaku pada anak kecil itu,,,,,,,,,,Sekedar basa – basiku aku tanya mengapa ia tak melanjutkan sekolah lagi,, dari situ perjuangan untuk hidup tidaklah mudah, dia seorang anak yang mengalah untuk tidak bersekolah hanya karena adiknya yang lebih membutuhkan untuk bersekolah….
Obrolan yang sangat menarik, sampai aku tak sadar rokok yang aku beli pada bocah itu telah habis… Kuberi selembar uang 50 ribu lalu dia melanggang pergi, uang itu aku beri bukanb karena rasa kasihanku kepadanya tapi karena rasa kagum pada dirinya dan dia telah menemaniku untuk ngobrol pagi itu… Ku rebahkan badanku dan aku mulai tidur hingga aku telah sampai di kota itu “ JAKARTA “ sore yang indah menjelang senja di langit biru Jakarta “ Lasinem, aku datang untuk mencarimu “….
BY : EVI . S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H