Sepulang kantor saya tidak pernah melewatkan untuk berinteraksi di dunia maya. Entah sekedar buka facebook, atau baca-baca berita melalui twitter. Saya memang sengaja mem-follow microblog penyaji berita seperti indonews, tweetdetik, dan metrotv di twitter. Jadi ketika ada berita yang menarik, saya tinggal klik saja. [caption id="attachment_85426" align="aligncenter" width="200" caption="ilustrasi bayi, diunduh dari google milik blog ecostreet.com/blog/wp-content/up...gown.jpg"][/caption] Dan hari ini saya mendapat dua berita heboh dari indonews, pertama tentang hujan ikan, yang saya serahkan kepada mbak yayat untuk diinformasikan di kompasiana, dan tentang bayi yang ditembak dan masih bertahan hidup dengan sebuah peluru bersarang di dadanya. Berita yang dimuat di detik.com itu dipublikasikan dengan judul “Bayi Bertahan Hidup Tiga Hari Dengan Peluru Bersarang di Dada”. Dalam berita tersebut diinformasikan bahwa bayi tersebut adalah korban penembakan oleh orang tuanya yang akhirnya juga mati bunuh diri. Kejadian ini terjadi di Argentina. Berikut saya kutipkan sedikit beritanya, yang ditulis oleh wartawan detikcom dengan kode (ita/iy)” Ajaib! Seorang bayi berhasil selamat setelah ditembak di dadanya. Padahal selama tiga hari peluru bersarang di dadanya. Bayi perempuan berusia 7 bulan itu ditembak oleh orangtuanya. Setelah menembak, ayah dan ibu sang bayi pun bunuh diri. Mereka juga membunuh kakak laki-laki bayi tersebut. Peristiwa ini terjadi di Kota Goya, Argentina seperti diberitakan Latin American Herald Tribune dan dilansir harian Telegraph, Rabu (3/3/2010). …….” Berita lengkapnya klik disini. Dalam berita tersebut dituliskan bahwa alasan orang tua bayi membunuh keluarga serta bunuh diri adalah karena takut dengan efek pemanasan global. Duh, betapa tragisnya berita tersebut. seorang anak yang tidak berdosa akhirnya harus menanggung derita karena ulah orang tuanya yang stres dengan kondisi zaman sekarang. Semoga kita terhindar dari hal-hal yang seperti itu. (HS) sumber berita: disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H