Mohon tunggu...
Diah Wulandari
Diah Wulandari Mohon Tunggu... -

I like study to knowledge more

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

My Experince In Cuban Rais and Goa Jepang

14 Desember 2013   20:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:55 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman saya berkemah wisata di Bumi Perkemahan Cuban Rais. Cuban Rais merupakan bumi perkemahan di kota Batu Malang  yang jarak tempuh dari bumi perkemahan ke Air Terjun sekitar 1 sampai 1,5 jam.

Tetapi di tengah-tengah perjalanan menuju ke cuban rais terdapat sebuah Goa yang bernama "Goa Jepang Cangar". Goa ini merupakan goa peninggalan jaman penjajahan Jepang. Goa ini di bangun oleh jepang sebagai tempat penimbunan bahan makanan serta kain bagi para tentara jepang yang menjajah kota Batu, goa ini di bangun oleh para romusa dari Bondowoso, Lumajang, dan Mojokerto yang berjumlah ribuan. Goa jepang ini di gali kemudian disangga oleh kayu-kayu jati yang diambil dari hutan sekitar. Setelah sampai di Goa Jepang, kami melanjutkan perjalanan kembali menuju ke air terjun cuban rais. Kami berpikir perjalanan awal untuk menuju ke cuban rais sangat menyenangkan. Jalan tanah mendatar ssangat mudah untuk dilalui, ditambah aneka tumbuhan yang beragam jenis banyak tumbuh di sekitarnya. Sehingga tampak warna khas hijau dedaunan menjadi pemandangan yang lazim di tempat ini. Nampak pula di kejauhan, beberapa bukit yang cukup tinggi menjulang dengan hiasan rindang hijau aneka tumbuhan. Asyik menikmati perjalanan menuju cuban rais, tiba-tiba ditengah perjalanan terdapat jalan setapak dengan tingkat kemiringan sekitar 45 derajat terpampang dihadapan kami. Ternyata medan untuk menuju ke cuban rais tidak seperti yang mudah kita bayangkan, tapi kami harus bisa melalui medan-medan itu. Kami berjalan dengan sangat hati-hati dengan pegangan akar-akar pohon yang menjulang ke arah bawah. Setelah melewati jalan setapak itu, kami semua melewati jalur setapak lagi dengan selebar 1 meter yang penuh bebatuan, dimana sebelah kanan adalah tebing batu dan sebelah kirinya jurang. Kami semua harus optimis agar bisa melewati jalan setapak itu. Perjalanan mendaki masih tampak belum selesai, dan masih berlanjut, kami mendengar gemericik air yang mengalir. Wahh... sudah dekat rupanya dengan air terjun cuban rais. Jalan satu-satunya meneruskan perjalanan adalah dengan melewati sungai kecil tersebut yang terasa sangat dingin di mana kita harus melepas alas kaki yang kita pakai. Setelah melewati itu semua, melelahkan, cukup menguras energi dan kekuatan fisik kami. Namun, begitu melihat tujuan kami, rasa capek terasa sima seketika. Karena melihat begitu indahnya air terjun Cuban Rais. Yang dimana ketinggiannya sekitar 20 meter siap memikat perhatian siapa saja yang memandangnya. Dengan keindahan air dari atas tebing yang sangat menakjubkan. Cerita tentang air terjun cuban rais pingin rasanya mau kemah wisata lagi di Air Terjun Cuban Rais. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun