Tuban (23/07/2023) - Mahasiswa Membangun Desa atau MMD merupakan sebuah program wajib yang dicanangkan oleh Universitas Brawijaya sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dengan terwujudnya program Mahasiswa Membangun 1000 Desa, harapannya mampu memberikan pengalaman berharga serta mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi individu yang secara positif, aktif berkontribusi kepada masyarakat dengan mengimplementasikan pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya untuk meningkatkan kualitas masyarakat desa.
Desa Tobo yang terletak di Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi salah satu destinasi dari penerapan program Mahasiswa Membangun 1000 Desa. Letaknya memang sedikit jauh dari kota Tuban, namun hal tersebut tidak menghalangi warganya untuk berkembang dalam segala aspek. Salah satunya terkait dengan masalah kesehatan, Desa Tobo sangat peduli mengenai masalah kesehatan warganya. Hal ini terbukti dengan terselenggaranya secara rutin kegiatan posyandu, yaitu satu kali setiap bulannya. Posyandu ini terbagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan usia yaitu, posyandu balita, remaja dan lansia. Kelompok MMD 929 bekerja sama dengan posyandu remaja Desa Tobo untuk menyampaikan mengenai pentingnya mengenal kesehatan mental pada remaja.
Dengan latar belakang bahwa saat ini masalah kesehatan mental menjadi salah satu tantangan yang masih sulit untuk diatasi oleh pemerintah. Terutama pada usia remaja, yang mana merupakan masa transisi terjadinya banyak perubahan di dalam hidup termasuk perubahan fisik dan emosi, sehingga anak rentan mengalami stres dan depresi. Seringkali kita melihat bahwa masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, masih ada yang sulit terbuka akan masalah kesehatan mentalnya karena takut akan stigma yang beredar di masyarakat. Stigma yang beredar di masyarakat terhadap individu yang mengalami gangguan kesehatan mental membuat penderita memilih untuk tidak mengungkapkan penyakitnya. Hal ini dikarenakan penderita merasa takut akan terisolasi dari lingkungan masyarakat. Maka dari itu kami memutuskan bekerja sama dengan posyandu remaja Desa Tobo untuk mengenalkan pentingnya memahami kesehatan mental khususnya pada remaja.Â
Kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan mental ini merupakan salah satu implementasi dari Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yakni terkait Pendidikan Berkualitas. Peningkatan kualitas pendidikan ini dilakukan dengan cara memberikan pemahaman secara mendasar kepada remaja mengenai kesehatan mental melalui metode penyuluhan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kesadaran diri akan kesehatan mental setiap individu sehingga harapannya setiap remaja yang hadir cenderung terbuka dan peka akan gangguan kesehatan mental di sekitarnya maupun dirinya sendiri.Â
Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Siti Nurkayah selaku bidan Desa Tobo, Ibu Kasulin selaku perwakilan kader, mahasiswa MMD 929 dan 30 peserta remaja Desa Tobo. Kegiatan diawali dengan pengecekkan kesehatan tubuh, mulai dari tinggi badan, berat badan sampai tes gula darah yang kemudian dicatat sebagai bahan arsip. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi kesehatan mental mulai dari pengertian, bentuk-bentuk gangguan mental, ciri-ciri mental yang terganggu, faktor penyebab hingga tips untuk menjaga kesehatan mental. Penyampaian materi dilakukan dengan waktu kurang lebih 40 menit, setelah itu dilanjutkan dengan sesi diskusi. Meskipun tidak ada yang bertanya, tetapi remaja di Desa Tobo aktif menimpali sesi dialog interaktif selama pemaparan materi. Kegiatan ditutup oleh Ibu Siti Nurkayah dengan kembali mengingatkan mengenai materi yang sebelumnya telah dijelaskan. Tidak ada kendala yang signifikan selama kegiatan berlangsung, semua berjalan lancar dan disambut hangat oleh pihak-pihak yang terlibat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H