Rebo Wekasan berakar dari kepercayaan bahwa pada hari Rabu terakhir bulan Safar, Allah SWT menurunkan berbagai bencana dan penyakit ke bumi. Menurut legenda, Nabi Muhammad SAW pernah menerima wahyu tentang musibah yang akan menimpa umatnya pada hari tersebut. Karena itulah, tradisi ini berkembang sebagai upaya untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari segala bentuk bahaya yang mungkin menimpa.
Meskipun tidak semua umat Islam mempercayai tradisi ini, namun bagi masyarakat Bogor dan beberapa daerah lain di Indonesia, Rebo Wekasan tetap menjadi hari yang dianggap sakral. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan ketaatan pada keyakinan, tetapi juga mengajarkan pentingnya saling berbagi dan mempererat hubungan antar sesama.
Rebo Wekasan adalah bukti bahwa tradisi dan kepercayaan lama masih hidup di tengah modernitas, memberikan warna dan makna dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bogor. Semoga tradisi ini terus terjaga dan memberikan kebaikan bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H