Tanggal 17 Juni 2024, podcast "Di Kasih Tau Official" mengangkat topik yang sangat relevan bagi masyarakat Indonesia yaitu soal ketahanan keluarga. Dalam episode tersebut, Dr. H. Agus Suryo Suripto, S. Ag.,M.H. seorang narasumber dari Kasubdit Bina Keluarga Sakinah Kementerian Agama (Kemenag), mengungkapkan statistik mengejutkan bahwa 24,8% atau 1 dari 4 perkawinan di Indonesia berujung pada perceraian. Hal ini menandakan adanya tantangan serius dalam menjaga keutuhan keluarga di tengah perubahan sosial yang cepat.
Agus menekankan bahwa ketahanan keluarga tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga bagi negara secara keseluruhan. "Bicara soal ketahanan keluarga artinya kita bicara soal negara. Negara kuat berasal dari keluarga yang kuat," ujar Agus. Pernyataan ini menggarisbawahi betapa pentingnya keluarga sebagai unit dasar dalam struktur sosial yang lebih luas.
Bimbingan Perkawinan: Fondasi Awal Keutuhan Keluarga
Salah satu strategi yang diusulkan oleh Kemenag untuk mengurangi angka perceraian adalah melalui program bimbingan perkawinan. Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, pasangan diharuskan mengikuti bimbingan ini. Program tersebut dirancang untuk membekali calon pengantin dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membangun hubungan yang kokoh dan harmonis.
Mengapa Bimbingan Perkawinan Penting?
1. Komunikasi Efektif: Bimbingan perkawinan membantu pasangan memahami pentingnya komunikasi yang jujur dan terbuka. Komunikasi yang baik adalah kunci untuk mengatasi konflik dan menjaga hubungan tetap sehat.
2. Manajemen Konflik: Setiap hubungan pasti menghadapi tantangan. Dalam bimbingan ini, pasangan diajari cara mengelola konflik dengan bijaksana, tanpa merusak ikatan emosional.
3. Perencanaan Keuangan: Keuangan seringkali menjadi sumber stres dalam rumah tangga. Melalui bimbingan, pasangan belajar mengatur keuangan bersama, merencanakan masa depan, dan menghindari hutang yang bisa memicu pertengkaran.
4. Kesehatan Mental dan Emosional: Program ini juga membahas pentingnya menjaga kesehatan mental dan emosional. Pasangan diajari untuk saling mendukung dan mengatasi tekanan psikologis yang mungkin timbul.
Dampak Positif Bimbingan Perkawinan
Menurut Agus, pasangan yang mengikuti bimbingan perkawinan lebih siap menghadapi tantangan dan lebih mampu mempertahankan komitmen mereka satu sama lain. Ini tidak hanya mengurangi angka perceraian tetapi juga memperkuat struktur sosial di Indonesia.
Agus juga menambahkan bahwa keluarga yang kuat dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang harmonis cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih baik dan kesehatan mental yang lebih stabil. Mereka juga lebih mungkin menjadi warga negara yang produktif dan bertanggung jawab.
Menuju Indonesia yang Lebih Kuat