Strategi Menghadapi MEA
Saat ini ada delapan profesi yang bersaing dalam era MEA di Indonesia yaitu Insinyur, Arsitek, Tenaga Pariwisata, Akuntan, Dokter Gigi, Tenaga Survei, Praktisi Medis (Dokter Umum, Spesialis dan Sub Spesialis) juga Perawat. Meski baru delapan sektor profesi yang dibuka namun MEA masih menjadi momok menakutkan bagi pekerja Indonesia. Memahami keadaan tersebut Pemerintah tidak tinggal diam. Telah disiapkan beberapa strategi dalam menghadapi pasar bebas tenaga kerja ini. Meski nantinya akan diperluas lagi dari delapan sektor kerja tersebut namun Pemerintah akan memperketat aturan-aturannya. Misalnya saja, pekerja asing yang bekerja di Indonesia wajib bisa berbahasa Indonesia dan memiliki sertifikat profesi yang diterbitkan di Indonesia.
Menyikapi pengaruh MEA bagi sendi-sendi ekonomi di Indonesia suka tidak suka kita tetap harus menghadapinya. Baik pak Obon maupun ibu Meilina menyampaikan bahwa memang banyak sekali yang harus dibenahi dan dibutuhkan komitmen kuat Pemerintah Daerah Bekasi untuk membenahi wilayahnya secara konsisten.
Menjelang pemilihan Bupati Bekasi dalam waktu dekat ini, ibu Meili dan Pak Obon akan sama-sama mendukung siapapun pemimpin Bekasi nantinya. Strategi yang akan digunakan kedua orang yang peduli sekali dengan Bekasi ini dalam menghadapi MEA adalah dengan cara mengubah mental pekerja di Bekasi. BLK atau Balai Latihan Kerja diupayakan akan ada di beberapa titik.Â
Diharapkan dengan adanya BLK, siapa saja bisa berkesempatan meningkatkan kemampua skill-nya sesuai dengan minat masing-masing. Dengan adanya BLK semoga keresahan pekerja industri di kawasan Bekasi bisa terminimalisasi dan kemajuan ekonomi bersama dapat digapai semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H