Mohon tunggu...
Diah Trisna Yuliana
Diah Trisna Yuliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Hobi saya random banget sesuai mood :))

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Karena Tembakau Magetan Menjadi Emas

18 September 2023   13:19 Diperbarui: 19 September 2023   00:30 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tembakau. (Sumber: SHUTTERSTOCK/LILY.Q via kompas.com)

Siapa sih yang tak asing dengan tembakau? Ya, benar sekali tembakau merupakan sebuah tanaman yang tumbuh di berbagai belahan bahkan penjuru dunia. 

Tembakau dikenal karena memiliki daun yang dapat dipergunakan dalam kegiatan produksi rokok, cerutu, serta berbagai produk olahan dari tembakau lainnya. 

Tembakau merupakan kata serapan dari tabaco yang berasal dari Spanyol serta dianggap menjadi kata asal. Tembakau merupakan salah satu komoditas produk pertanian semusim namun bukan termasuk komoditas pangan, namun komoditas perkebunan. 

Tembakau sudah lama digunakan oleh orang Amerika sebagai entheogen di Amerika. Namun semenjak kedatangan bangsa Eropa ke Amerika Utara tembakau menjadi populer di kalangan pasar internasional. 

Kepopuleran tersebut mengakibatkan pertumbuhan di bidang ekonomi pada Amerika Serikat bagian Selatan. 

Adanya perang saudara mengakibatkan sejumlah perubahan dalam permintaan serta tenaga kerja umum, sehingga banyaknya tenaga kerja akan masuk ke industri rokok. 

Adanya hal tersebut mengakibatkan banyaknya perkembangan perusahaan-perusahaan yang memproduksi rokok.

Salah satu daerah yang menghasilkan tembakau yang ada di Indonesia yaitu Kabupaten Magetan, yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Timur paling barat lebih tepatnya berbatasan langsung dengan Kecamatan Karanganyar, Jawa Tengah dengan pembatas yaitu Gunung Lawu. Kabupaten Magetan, seperti banyak daerah di Indonesia, memiliki sejumlah petani tembakau. 

Tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting khususnya di wilayah ini. Beberapa varietas tembakau yang ditanam di Kabupaten Magetan antara lain adalah tembakau Virginia dan tembakau kretek. Tembakau ini digunakan dalam industri rokok, baik untuk rokok putih maupun rokok kretek.

Petani tembakau di Kabupaten Magetan umumnya sangat bekerja keras dalam menanam, merawat, dan panen tembakau. Budidaya tembakau merupakan mata pencaharian utama bagi sebagian besar petani di daerah ini. 

Hasil panen tembakau mereka kemudian dijual ke pabrik rokok atau pedagang tembakau lokal. Kegiatan pertanian tembakau memiliki peran ekonomi yang signifikan di Kabupaten Magetan dan mendukung penghidupan banyak keluarga di sana.

Petani tembakau yang ada di Kabupaten Magetan merupakan sekelompok petani yang menggeluti budidaya tembakau sebagai patokan sebagai mata pencaharian utama mereka. 

Mereka biasanya memiliki lahan pertanian di wilayah Kabupaten Magetan dan secara rutin melakukan berbagai kegiatan pertanian, termasuk penanaman, pemeliharaan, serta panen tembakau. 

Proses budidaya tembakau melibatkan beberapa tahap, seperti persiapan lahan, penanaman bibit tembakau, perawatan tanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen tembakau. 

Setelah panen, tembakau biasanya dijemur dan diolah sebelum dijual kepada distributor atau mungkin langsung kepada konsumen serta pabrik rokok atau pedagang tembakau lokal. 

Petani tembakau di Kabupaten Magetan berperan penting dalam industri rokok di Indonesia, karena tembakau merupakan bahan baku utama untuk produksi rokok. Mereka juga berkontribusi pada perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang di wilayah tersebut.

Kabupaten Magetan punya beberapa daerah historis yang dikenal sebagai penghasil tembakau. Yakni Kecamatan Sidorejo, Kecamatan Plaosan, Kecamatan Panekan dan Kecamatan Parang. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Magetan, Uswatul Chasanah mengatakan, harga varietas tembakau rejeb asal Kecamatan Parang lebih tinggi, bila dibandingkan dengan tembakau temanggungan.

"Tembakau rejeb rajang dijual dengan harga Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu per kilogramnya," ujar Uswatul, Selasa (1/8/2023). Selain harganya yang tinggi, lanjut dia, tembakau rejeb juga telah ditetapkan sebagai tembakau unggul Nasional. Serta sudah ada pengakuan dalam bentuk sertifikat.

Tanah yang cocok untuk menanam tembakau di Kabupaten Magetan biasanya adalah tanah yang memiliki karakteristik tertentu. Beberapa sifat tanah yang menguntungkan untuk budidaya tembakau meliputi:

1. Tanah Berstruktur Lempung-Debu: Tanah dengan tekstur lempung-debu sering kali lebih cocok untuk tembakau. Tanah ini dapat menahan kelembaban dan nutrisi dengan baik.

2. Kemampuan Drainase yang Baik: Tanah yang memiliki sistem drainase yang baik penting agar akar tembakau tidak terlalu tergenang air. Namun, tanah juga tidak boleh terlalu kering.

3. Kandungan Organik yang Cukup: Tanah yang kaya akan bahan organik dapat menyediakan nutrisi yang diperlukan bagi tanaman tembakau.

4. PH Tanah Netral hingga Asam: Tanah dengan pH netral hingga sedikit asam cenderung lebih sesuai untuk tembakau.

5. Sinar Matahari yang Cukup: Tembakau memerlukan sinar matahari yang cukup, jadi tanah yang terkena sinar matahari dengan baik sangat penting.

Selain itu, petani juga harus selalu mengamati tanaman tembakaunya, karena sangat penting juga untuk memperhatikan rotasi tanaman dan praktik pertanian yang berkelanjutan untuk menjaga kualitas tanah seiring berjalannya waktu. 

Petani tembakau di Kabupaten Magetan biasanya memiliki pengetahuan yang baik tentang kondisi tanah di wilayah mereka dan cara terbaik untuk mengelolanya agar sesuai untuk budidaya tembakau.

Kabupaten Magetan menghasilkan beragam macam jenis tembakau yang telah dipanen. Produk tembakau dari Kabupaten Magetan meliputi berbagai varietas tembakau yang digunakan dalam industri rokok. 

Beberapa produk tembakau yang dihasilkan di Kabupaten Magetan antara lain: Tembakau Virginia, kretek, kering, serta produk lain tembakau seperti cerutu atau sigar.

Industri tembakau memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi Kabupaten Magetan, dan banyak petani dan pekerja di wilayah ini terlibat dalam budidaya dan produksi tembakau. 

Produk-produk tembakau dari Kabupaten Magetan dapat ditemukan di berbagai pasar lokal, dan sebagian besar dijual kepada pabrik rokok atau produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia.

Bupati Magetan Suprawoto pada hari Jumat tanggal 21 Juli 2023 melakukan panen tembakau bersama masyarakat Dusun Ngrobyong Desa Sidomulyo Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan. Kegiatan tersebut dilakukan Bupati Suprawoto bersama jajaran Forkopimda, dan Pengurus DPD APTI.

"Magetan sebagai salah satu penghasilan tembakau, melalui DBHCHT program peningkatan kualitas bahan baku telah berupaya untuk meningkatkan kualitas tembakau Magetan," kata Bupati Suprawoto. 

Beliau juga menyinggung jika tahun ini cukup menggembirakan bagi petani tembakau mengingat harga jual yang tinggi ditingkat petani. 

Dalam sesi tanya jawab dengan anggota DPC APTI Magetan (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) Bupati Magetan akan segera menindaklanjuti apa yang menjadi kendala para petani tembakau di lapangan. 

Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas DTPHPKP menyerahkan bantuan pupuk NPK, Mulsa dan bibit pohon cabai kepada Gapoktan. (Prokopim/gtm/be/KD1).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) menerima berbagai jenis alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp 6 miliar untuk pengembangan varietas tembakau lokal. 

Kepala DTPHPKP Magetan Uswatul Chasanah mengatakan tahun ini alokasi DBHCHT untuk pengembangan tembakau lokal asli Magetan sebesar Rp6 miliar itu meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp2,8 miliar.

DBHCHT itu akan digunakan untuk pengadaan alsintan (alat mesin pertanian) tembakau. Seperti tandon air, pembangunan jalan produksi pertanian tembakau, pelatihan serta pengembangan varietas tembakau asli Magetan. 

Selain itu, DTPHPKP Magetan juga akan bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan riset dan inovasi serta merakit varietas unggul benih (VUB) tembakau yang tahan terhadap penyakit dan suhu di Magetan. Di antaranya jenis Tembakau Parang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun