Mohon tunggu...
Diah Trisnamayanti
Diah Trisnamayanti Mohon Tunggu... Guru - Pengajar, Ibu rumah tangga, Penulis

I had worked as a teacher at about 23 years. I teach Majoring English in SMK MedikaCom Bandung. Sometime I write in my blog, Facebook, Twitter, Linked, Instagram or Wattpad. I write actually in my spare time after teaching my class. I just wanna to try my positive behavior in order that my students will rise them up more better than me. If I had a lot of trouble to giving lesson, I just send my difficulty to Allah S.W.T.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Gerbong Erick Tohir di Piala Dunia U-17, Tidak Jamin Juara di Tangan?

30 Juni 2023   07:17 Diperbarui: 30 Juni 2023   07:25 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi Anak  Usia 17 Bermain Bola

Oleh Diah Trisnamayanti

Ketua PSSI Erick Tohir memperlihatkan taringnya dalam mengatur sepakbola Indonesia. Selain mencoba mendapatkan hati rakyat lewat  penyelenggaraan  sepakbola  berkelas  dunia  di  hadapan  rakyat  Indonesia.  Beliau  juga  menggandeng Kapolri Jendral Sigit untuk memberantas oknum pengaturan skor (Judi) dalam Liga Sepakbola Indonesia agar mati kutu.

Kalau  diperhatikan  kepiawaian  Erick Tohir  dalam hal melobi gak kaleng-kaleng, Squad Argentina meski tidak dengan Messy dan top scorer  lain; rakyat Indonesia yang berharap sepakbola Indonesia maju bisa melihat langsung permainan Pemenang Sepak Bola Dunia  tahun lalu. Bahkan bertarung dengan squad Timnas Garuda Indonesia yang mampu menahan hanya dengan 2 gol bersarang di  gawang Indonesia. Tak berbeda ketika Squad Argentina menang dengan Australia waktu itu. Rakyat Indonesia menilai, ternyata squad Indonesia sekuat Australia; hanya faktor "lucky" yang mungkin belum hadir.

Semua   itu   dilakukan  Erick   ketika   gagal   menyelenggarakan   Piala   Dunia   Sepak  Bola  U-20   dan  banyak  pecinta  sepak  bola berspekulasi miring terhadap orang-orang yang menggunakan Sepak Bola untuk kendaraan Politiknya di tahun depan. Perjalanan U-20 juga dapat terlihat dengan berhasil memenangkan Piala Sea games setelahnya.

Kali  ini  Gerbong  PSSI U-17  juga  menjadi ajang jualan Sang Menteri BUMN yang sudah malang melintang di dunia pesepakbolaan dengan membeli klub Intermilan kala itu sebelum dipanggil Pak Jokowi untuk mengabdi pada tanah air Indonesia. Prosesnya U-17 kita mungkin belum sematang kakak-kakaknya di U-20. Di babak kualifikasi awal, mereka kalah dengan squad Malaysia. Tiba-tiba diinformasikan  bahwa  Indonesia  ditunjuk  FIFA  sebagai  negara  penyelenggara  kegiatan  Piala  Dunia  U-17  menggantikan Peru. Otomatis squad Garuda U-17 pun akan berlenggang ke kompetisi berikutnya. Apakah hanya sampai di situ peran U-17?

Sudah pasti Erick dan Bima Sakti harus menyatukan persepsi kemenangan. Strategi Bima Sakti pasti berbeda dengan Shin Taeyong. U-20 masih memiliki Elkan Baggot, Arhan, Ferari dan Marcelino sebagai motor rekan-rekannya. Sementara U-17 sepertinya harus mengandalkan muka-muka baru yang murni pemain Indonesia dan beberapa diaspora yang ternyata banyak menyebar dan belajar sepakbola di Eropa sampai ke Amerika seperti Rossoul Camara, Welber Jardim, Lionel Sinathrya, Dafda Zhafran, Mahesa Ekayanto. Who knows? Akan kah permainan U-17 semenarik gerbong U-20?

Dalam   penyelenggaraan  Piala  Dunia  U-17  di  Indonesia,  Timnas  Indonesia  adalah  salah  satunya  peserta  Asia  Tenggara  yang diberikan Pass Ticket oleh FiFA. Bisa jadi itulah penyebab Vietnam memberikan pernyataan satire tentang Indonesia yang menjadi satu-satunya  wakil  Asia Tenggara kali ini. Apapun itu, Squad Indonesia dibawah kendali Bima Sakti memang harus membuktikan diri  mempunyai  strategi  dan  taktik  yang bukan asal gerudug tim lawan. Kecerdasan pemain lini belakang yang harus memperta-hankan  gawang  dengan  lini  tengah dan lini depan bekerjasama dengan naluri profesional dan skill pemain dunia. Pemain asli In-donesia terkadang memang kecil-kecil dan tangguh, tetapi tidak menutup kemungkinan khayalan bisa menjadi nyata "kelincahan sang  kancil" menerobos   gawang  lawan  memang   yang   ditunggu.  

Lawan-lawan  dari Asia Timur, Barat sampai Eropa, Amerika, Afrika, dan Autralia bukan lawan yang mudah ditaklukan. Mereka orang-orang yang punya konsentrasi dan daya juang yang tinggi. Belum lagi strategi mereka menarik untuk diperhatikan, umpan bola kaki dan lambung yang selalu tepat serta akurat menjadi anti-sipasi  Bima  Sakti  untuk  mengolah  asa  mereka; serangan balik yang kuat, kekuatan tendangan striker pun perlu diantisipasi oleh pemain-pemain kita. Jangan  salah  pertahanan  bek  belakang  mereka selalu juara serta efek psikologis menekan lawan dan mem-provokasi  adalah trik lain yang memang perlu hati-hati disampaikan kepada pemain. Kekompakan antar pemain pun perlu dibim-bing agar mampu menghasilkan kerjasama apik untuk menyentil satire tentang squad Indonesia U-17 ini.

Ada baiknya bila Shin Taeyong membantu membangun strategi bertahan dan menyerang tim Garuda U-17 ini. Menang atau kalah; seperti  yang  dilakukan  Bima Sakti  sebelumnya,  serahkan  pada  Tuhan (Allah S.W.T). Sementara penonton cukup menikmati dan belajar  mengkritik  yang membangun agar squad-squad Indonesia benar-benar menghargai kerja keras mereka sendiri dan berse-mangat dalam setiap pertandingan. Itu yang ingin dilihat penonton, kan?.

Sementara  Erick Tohir  dan Panitia  dalam  PSSI  berikan pelayanan kelas dunia. Setidaknya FIFA tahu Indonesia dapat menyeleng-garakan se-profesional negara lain.  Penjadwalan  kegiatan  bentrok  dengan konser musik Coldplay; setidaknya masih ada Stadion besar yang sudah baik seperti di Solo dan Bali, penggunaan di sana membuat peserta senang juga bereksplorasi dengan pariwisata.

Titip pesan ya Pak Erick Tohir, Kios-kios penjual makanan dan atribut piala dunia jangan terlalu mahal. Antisipasi penjual menjual produknya  terlalu  tinggi. Mentang-mentang  ajang  Piala Dunia, penonton  ditabok  dengan harga selangit hanya untuk beli jersey tim yang dijagokan.     Salam Sepak Bola!!Semangat.. semangat...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun