Sedih sekali saya mendengarnya, tak bisa saya bayangkan bagaimana berada diposisi seperti itu.
"Ibu ga takut merawat pasien itu?" tanya saya akhirnya.
"Takut nak, tapi mau bagaimana lagi? Ini udah tugas ibu sebagai perawat merawat orang sakit. Tapi banyak teman-teman ibu yang sudah mengundurkan diri dan keluar berhenti kerja karena ketakutan."
"Kenapa ibu ga berhenti kerja aja? Aku takut ibu kenapa-kenapa."
"Kalau semua tenaga medis berhenti yang mau merawat mereka siapa nak? Lagi pula ibu tidak apa-apa, yang penting kamu banyak berdoa untuk ibu dan tenaga medis yang lain agar selalu kuat dan sehat, supaya bisa mengobati dan merawat pasien sampai sembuh dan semuanya cepat berlalu," jawab ibu penuh harap.
Betapa sangat bangganya saya memiliki ibu seperti beliau, ia tidak memikirkan dirinya sendiri, ia selalu ingin menolong orang lain dan ia merupakan pekerja yang bertanggung jawab pada tugasnya sebagai perawat.
Inilah yang saya rasakan setiap harinya, diselimuti dengan kekhawatiran dan ketakutan. Mungkin beberapa dari kalian mengganggap ini berlebihan, tidak apa-apa. Tapi coba bayangkan jika kalian berada di posisi saya dan anak-anak lain yang orang tuanya bekerja sebagai tenaga medis, bahkan ada yang berbulan-bulan sama sekali tidak bertemu dengan orang tuanya.
Untuk itu, teman-teman tolong tetap di rumah saja ya, karena tinggal di rumah adalah upaya termudah namun efektif dalam meredam kecepatan penularan Covid-19. Dengan semakin sedikitnya orang berkegiatan di luar rumah maka otomatis akan semakin sedikit peluang orang bertemu atau kontak dengan orang yang terinfeksi dan jika terpaksa harus keluar rumah karena hal yang mendesak, jangan lupa memenuhi protokol kesehatan ya teman-teman. Kita juga harus rajin cuci tangan, memakan makanan sehat dan bergizi, serta minum vitamin.
Tolong juga doakan supaya ibu saya dan tenaga medis lainnya tetap sehat agar bisa membantu mereka yang sakit dan semoga semua ini cepat berlalu.
Terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H