Selain pentingnya peran orang tua, media juga turut berperan dalam mempengaruhi pembentukkan karakter anak khususnya bagi remaja.Â
Hal ini disebabkan remaja menghabiskan banyak waktu untuk mengakses media, baik itu melalui televisi, internet, atau media sosial. Media dapat memberikan akses yang mudah ke berbagai jenis informasi, baik yang positif maupun negatif. Paparan informasi yang terus-menerus ini secara tidak langsung membentuk cara berpikir, nilai-nilai, dan perilaku mereka.Â
Oleh karena itu, untuk memastikan mereka mendapatkan manfaat positif dan terhindar dari dampak negatif peran orang tua sangat diperlukan untuk membatasi waktu penggunaan gadget, membuat aturan yang jelas tentang penggunaan media, seperti waktu yang boleh digunakan untuk menonton televisi atau bermain game, serta memilih jenis konten yang boleh diakses, dan lebih banyak berinteraksi secara langsung.
Adapun tindak lanjut Polresta Bengkulu terkait kasus remaja yang diduga terlibat gangster yang termuat dalam berita di restabengkulukota.bengkulu.polri.go.id menjelaskan bahwa Polresta Bengkulu sudah mengundang para orang tua remaja, perwakilan guru dan juga kepala sekolah para pelajar yang diduga terlibat gangster untuk datang ke Polresta Bengkulu.Â
Dengan tujuan untuk memberikan arahan kepada para orang tua dan juga pihak sekolah, untuk dapat terus mengawasi anak-anak mereka.Â
Selain itu, juga mengundang tokoh agama untuk memberikan pencerahan kepada remaja yang diduga terlibat gangster. Upaya lainnya pihak kepolisian juga akan terus mengaktifkan patroli keliling untuk memantau keberadaan gangster, yang meresahkan masyarakat dalam beberapa pekan terakhir. Termasuk juga, akan melakukan pemantauan di sekolah-sekolah.Â
Dari pembahasan di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa peran orang tua dalam memantau, mengawasi dan membentuk karakter anak remaja sangatlah penting. Dengan memberikan kasih sayang, dukungan, dan bimbingan yang tepat, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan berkarakter.Â
Selain itu, dibutuhkan kerja sama yang baik antara orang tua, pihak sekolah, tokoh agama bahkan masyarakat untuk ikut memantau dan mengawasi kegiatan mereka di lingkungannya sekaligus membangun hubungan yang positif dengan anak remaja agar dapat membentuk lingkungan yang kondusif dan menyenangkan dalam proses belajar mereka.Â
Saya juga menambahkan masukan bagi pihak pemerintah kota Bengkulu untuk menggandeng berbagai pihak, seperti sekolah, lembaga masyarakat, dan sektor swasta, untuk menciptakan program-program pemberdayaan yang bisa mengalihkan perhatian mereka dari keterlibatan gangster. Begitu juga dengan peran media, media memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi kekuatan positif terkait pencegahan keterlibatan remaja dalam gangster.Â
Dengan menyajikan konten edukatif yang menarik dan interaktif seperti talkshow, dokumenter, atau web series sekaligus mengkampanyekan nilai-nilai positif seperti toleransi, kedamaian dan persatuan serta memberikan ruang bagi remaja untuk mengekspresikan diri melalui karya seni, musik atau tulisan diharapkan media dapat membantu membentuk generasi muda yang berkarakter dan kreatif dalam berkarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H