Mohon tunggu...
Diah Permata
Diah Permata Mohon Tunggu... Administrasi - Pengagum karya Buya Hamka

mecintai sesama itu harus, tapi mencintai diri sendiri itu juga penting

Selanjutnya

Tutup

Hukum

SBY dan Keberhasilan Pilkada Serentak 2018

29 Juni 2018   09:19 Diperbarui: 29 Juni 2018   09:18 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengkritik bukan berarti berlawanan, memuji bukan berarti menjilat, semua sesuai porsi demi membangun bangsa secara bersama.

Itulah menurut saya kata-kata yang pas dilekatkan kepada cara berpolitik seorang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia tidak memihak dan juga tidak berlawanan dengan penguasa. Sebagai mantan seorang Presiden ia menunjukkan kebijaksanaannya sesuai porsinya.

Menurut saya, dengan sikapnya tersebut SBY mampu membuat Pilkada Serentak 2018 berjalan dengan semestinya. Tanpa gangguan dan juga intervensi penguasa.

Bagi yang mengikuti perkembangan politik tentu ingat ketika SBY memberikan aba-aba kepada pemerintah untuk menjaga netralitas aparat selama Pilkada Serentak 2018. Suka tidak suka, menurut saya itu adalah tanggung jawab moral seorang SBY sebagai mantan Presiden dan purnawirawan TNI.

Tapi bagi mereka yang memakai kacamata kuda, ada saja cela Presiden RI ke-6 ini baginya. SBY dikatakan mencari panggung dan sebagainya. Pada intinya, menurut saya mereka yang menakar pandangan politik SBY tersebut belum sampai pada kebijaksanaan dan pengalaman 10 tahun merawat bangsa ini.

SBY paham bagaimana ketirnya menjaga dan merawat bangsa ini. 10 tahun pengabdiannya sebagai seorang presiden dijalaninya. Belum lagi sekian puluh tahun masa hidupnya dihabiskan di dalam satuan angkatan darat yang berkomitmen menjaga keutuhan negeri ini.

Pujian kepada Polri yang mengeluarkan instruksi agar jajaran Polri netral dalam Pilkada agaknya menjadi pukulan telak bagi yang menyinyiri SBY. Sikap SBY yang mengkritisi yang seharusnya dan memuji yang selayaknya menunjukkan kematangannya dalam berbangsa dan bernegara.

Inilah harapan yang diinginkan seluruh rakyat Indonesia. Harapan dimana petinggi partai tidak hanya sibuk dan berebut kue kekuasaan. Sehingga segala cara dilakukan, mendukung dengan kaca mata kuda atau menyerang pemerintah dengan membabi buta.

Dengan sikapnya SBY menjelang Pilkada Serentak 2018, tidak dapat dipungkiri SBY berhasil mewujudkan Pilkada yang berjalan dengan baik. Hampir tidak terdengar ada kericuhan seperti yang diperkirakan banyak pengamat. Jika semua elite partai di Indonesia berkomitmen menjaga NKRI seperti komitmen yang ditunjukkan SBY, maka semoga kehancuran NKRI di 2030 seperti ramalan yang di sampaikan Prabowo dapat terhindarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun