Mohon tunggu...
Diah Nur Robbaniah
Diah Nur Robbaniah Mohon Tunggu... Guru - menanam.makna

Seorang ibu, guru, pencinta flora, dan hobi fotografi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Senja

12 Juli 2021   17:40 Diperbarui: 12 Juli 2021   18:02 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: bergulirnya senja (dokpri)

Hari ini aku menunggu senja
yang ternyata masih saja sembunyikan pesona
atau mungkin sang surya terlalu perkasa dan berkuasa?
hingga tak mampu lagi  memancarkan bias jingga

Jika fakta itu yang terjadi
langkah ini terusik lalu berlari
mengambil sebuah cermin
mengintip hati yang tergelitik
pada eloknya buaian fana
yang demikian asyik

Tersenyum saja aku
memang tak mudah mematahkan
apalagi harus mengakui kelemahan
karena, semakin aku sadar
semakin dalam aku tenggelam

Kisah klasik tentang anak manusia yang tertahan kecewa harapkan asa setinggi bintang dan hanya mampu menggenggam hampa...

sekali lagi, sadari
kembang pun hanya melakukan peran
merekah, mewangi memberimu damai
melati tak pernah merasa wangi demikian mawar yang tak merasa berduri
tetapi, mengapa banyak kumbang yang terbang menghampiri?

Sah-sah saja unjuk diri busungkan arogansi,
tapi tetap saja terdeskripsi
semua itu menutupi kekurangan diri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun