Di era modern saat ini kemampuan membaca Al-qur'an berperan penting dalam membentuk karakter anak sejak dini. Dalam hal ini peran pengajar sangat penting dalam membimbing anak-anak agar dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar serta memiliki kemampuan membaca Al-Qur'an sesuai dengan kaidah tajwid. Dalam proses pembelajaran, pengajar sering menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, seperti kurangnya motivasi belajar anak, tingkat pemahaman anak yang berbeda-beda, serta kesulitan anak dalam menguasai huruf-huruf hijaiyah dan makharijul huruf. Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor rendahnya kemampuan membaca Al-Qur'an pada anak yaitu disebabkan oleh kurangnya kesadaran diri pada murid itu sendiri tentang pentingnya membaca Al-qur'an sejak dini serta ada juga anak yang harus dipaksa oleh orang tuanya untuk mengikuti kegiatan mengaji di TPA.
A. Strategi Komunikasi Persuasif
Di TPA Al-Furqon Desa pangkalan panji, kemampuan membaca Al-Qur'an ditingkatkan melalui bimbingan langsung dari pengajar yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. Mereka memberikan pengajaran yang tepat dan terarah, sehingga proses dalam pembelajaran berjalan dengan efektif.
1. Strategi Penggunaan bahasa
Dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an anak di desa pangkalan panji strategi yang di terapkan oleh ustadz maupun ustadzah yaitu dengan menggunakan pendekatan interpersonal dimana pendekatan ini dilakukan dari hati ke hati dengan menggunakan Bahasa yang lemah lembut, penuh kasih sayang, tidak menggurui, serta memperhatikan kebutuhan, minat, dan karakteristik dari masing-masing anak sehingga anak-anak lebih mudah menerima apa yang sudah di ajarkan dan membuat mereka lebih antusias semangat dalam belajar Al-Qur'an. Selain itu pengajar juga memberikan kata motivasi dan nasehat kepada anak-anak tentang pentingnya membaca alqur'an. Dan juga pengajar disini memberikan kata-kata yang positif seperti "Ayo semangat ya nak, InsyaAllah kamu pasti bisa!" dalam hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri pada anak-anak untuk terus belajar dan memperbaiki bacaannya.
2. Strategi Keteladanan
Selain itu pengajar juga menggunakan strategi keteladanan (Uswatun Khasanah) yaitu dimana Ketika guru memberikan panutan seperti membacakan ayat al-qur'an dengan tartil dan membiasakan membaca al-qur'an sebelum kegiatan belajar mengajar, kemudian secara tidak langsung mereka akan melihat meniru apa yang dilakukan oleh ustadz/ustadzah tersebut, hal ini menjadi contoh langsung bagi anak-anak agar termotivasi, terinspirasi, serta terdorong hatinya untuk ingin terus belajar membaca al-qur'an dengan baik.
3. Strategi Memotivasi
Guru mengaji di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Al-Furqon menerapkan strategi yang efektif untuk memotivasi santri dalam membaca dan menghafal Al-Qur'an. Terdapat tiga strategi yang digunakan oleh guru mengaji, yaitu pertama, penjelasan yang jelas mengenai tujuan pentingnya membaca dan menghafal Al-Qur'an; kedua, usaha untuk menumbuhkan minat anak dalam proses Membaca dan menghafal; lalu yang ketiga, pemberian pujian atas setiap pencapaian yang diraih oleh santri dalam membaca dan menghafal Al-Qur'an. Dari keterangan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa strategi yang diterapkan oleh guru mengaji dapat meningkatkan semangat santri dalam Membaca dan menghafal Al-Qur'an.
B. Tekhnik Penerapan Komunikasi Persuasif
1. Memahaami Perilaku Komunikan