Mohon tunggu...
Diah Nanda Putri
Diah Nanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

being introvert person but also caring other people easily

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Intermittent Fasting untuk Penurunan Berat Badan, Ampuh kah?

4 Januari 2023   01:01 Diperbarui: 4 Januari 2023   01:05 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angka berat badan menjadi hal yang sensitif bagi banyak orang, bahkan tidak jarang ada orang yang dengan jelas tidak ingin disinggung mengenai berat bedan. Biasanya hal tersebut terjadi apabila orang tersebut mempunyai berat badan diatas angka normal. 

Tekanan-tekanan dari lingkungan sekitar yang kurang suportif terhadap orang yang memiliki berat badan diatas normal, dapat membuat orang tersebut tidak percaya diri dan ingin merubah dirinya lebih baik. Tidak terpacu pada kata orang, kesadaran diri juga biasanya menjadi faktor seseorang ingin berubah menjadi lebih baik. Salah satunya mengubah pola hidup sehat dan melakukan diet dengan Intermittent Fasting.

Intermittent Fasting atau puasa berjangka dikenalkan oleh dr. Hiromi Sinya Detail dan diperjelas teori teorinya di masyarakat Indonesia melalui salah satu Youtuber Diet and Fitness specialist, Yulia Baltschun. Metode diet ini terfokuskan kepada jarak makan dan setelah makan sehari -- hari dimana juga bersamaan menerapkan pola makan yang sehat sesuai kalori tubuh yang dibutuhkan. 

Lantas, apakah diet ini terbukti aman dan dapat dipraktekan? Jenis diet ini membiasakan tubuh untuk mengatur pola makan yang sesuai dan dengan porsi yang sesuai juga. Apabila ingin menurunkan berat badan melalui diet ini, harus disesuaikan dengan kalori maksimal yang dapat dikonsumsi tubuh masing-masing individu. 

Hal tersebut dapat dihitung melalui kalkulator IMT (Indeks Massa Tubuh), yang terdapat di internet. Setelah mengetahui IMT masing-masing individu, sesuaikan dengan konsumsi makanan yang masuk selama melakukan intermittent fasting. Jangan lupa dalam jeda waktu makan, jaga tubuh agar tetap terhidrasi melalui air mineral yang cukup. 

Selain melalui pola makan yang sehat dan teratur, agar diet intermittent fasting ini sukses menurunkan berat badan lakukanlah olahraga yang membuat tubuh menjadi bugar dan membakar lemak-lemak dalam tubuh. Kegiatan tersebut sangat membantu metabolism tubuh khususnya dalam penurunan berat badan. Berikut beberapa jenis diet intermittent fasting yang umumnya dilakukan menurut website hellosehat.com

  • The 16/8 method: membagi 16 jam waktu berpuasa dan 8 jam waktu mengonsumsi makanan.
  • Eat-Stop-Eat: mengharuskan Anda tidak mengonsumsi makanan selama 24 jam dalam beberapa hari per minggu.
  • The 5:2 Diet: dilakukan dengan cara mengurangi jumlah konsumsi sekitar 500 -- 600 kalori per hari atau setara dengan satu kali porsi makan.

Bagaimana sih agar tubuh tidak "kaget" saat melakukan diet intermittent fasting? Sebagai pemilik tubuh tentunya individu mengambil peran yang besar. Agar tubuh tidak terkesan kaget atas perubahan pola makan yang cukup signifikan, para pemula dapat melakukan diet secara bertahap dari jangka waktu ke jangka waktu selanjutnya. Perbanyak minum air mineral dan lakukan istirahat makan pada malam hari agar tubuh anda beristirahat dengan optimal. Atur jadwal tidur senormal mungkin dan hindari berjaga hingga tengah malam atau melewati batas waktu tidur. 

Jadi, metode diet intermittent fasting ini dapat menjadi referensi yang apik untuk menurunkan berat badan dan kembali menjalankan pola hidup sehat. Namun, bagi individu yang memiliki gangguan kesehatan tertentu, jangan lupa konsultasi kepada dokter spesialis terlebih dulu ya sebelum melakukan diet.

REFERENSI 

FITRIA, S. (2022). PERSONAL BRANDING YULIA BALTSCHUN SEBAGAI DIET SPECIALIST DI MEDIA SOSIAL (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun