Bila kukembali
apakah sesak yang sama ini akan kujumpai?
sebuah rasa yang berbeda
renjana yang nyaris sempurna
meski kutahu harus memadamkannya
nalar ini
tak kunjung habis menandai
bahwa aku tak mungkin kau miliki
aku telah kena tulah
sumpah serapah malam kepada pagi
sekiranya aku terbangun
maka mimpi begitu rapuh kuingat kembali
kita
bercinta seperti membaca prosa
sebuah kisah mahir getir musafir
entah kapan bersua akhir
halaman demi halaman masih fasih bertutur
saturasi rasa bagaikan kalibrasi:
kita
yang terburu berburu
mendaras ujung sebuah kisah
*Solo, 16/04/2024 sesaat kukumpulkan jelai-jelai nyali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!